Engkau Telah Sembuh, Jangan Berbuat Dosa Lagi Supaya Jangan Terjadi Yang Lebih Baik

0
621

Oleh : IL

(BE Yohanes 5:2-18)

Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.

Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?”
Jawab orang sakit itu kepada-Nya:
“Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu,
orang lain sudah turun mendahului aku.”
Kata Yesus kepadanya:
“Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu:
“Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”
Akan tetapi ia menjawab mereka:
“Orang yang telah menyembuhkan aku, Dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
Mereka bertanya kepadanya: “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?”
Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya:
“Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”
Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Tetapi Ia berkata kepada mereka:
“Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”
Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Perenungan:

  1. Anugerah umum vs anugerah khusus

a. Anugerah umum
Tuhan menyediakan kesembuhan bagi orang yang pertama kali masuk ke kolam Betesda sewaktu malaikat Tuhan turun ke kolam itu.
Ini diberikan kepada siapa saja yang berhasil masuk pertama kali, tanpa kriteria tambahan apa pun.
Perlu kesiagaan menunggu saat malaikat Tuhan turun…
Bayangkan…..
Menunggu sesuatu yang pasti tapi pada waktu yang tidak pasti.
Hari pertama…. siaga penuh….namun… tidak terjadi apa-apa..
Hari kedua… tetap siaga penuh… namun …juga tidak terjadi apa-apa.
Berapa lama bisa tetap percaya penuh, yang terwujud dari sikap siaga penuh menantikan saat mujizat Tuhan terjadi?
Kadang.. saat lengah.. saat mulai lelah, bosan, dan mulai tidak sabar…
Tiba-tiba malaikat Tuhan benar-benar turun..
Dan… sayang sekali… terlambat merespon…
Apalagi di antara orang-orang yang menunggu mujizat tersebut ada orang-orang buta dan orang-orang lumpuh, yang tentu saja memerlukan bantuan orang lain untuk dapat masuk ke kolam tersebut.

Untuk kategori ini, kairos Tuhan dibarengi dengan kecekatan ketepatan dari manusia, maka terjadilah mujizat.

b. Anugerah khusus
Orang yang sudah 38 tahun sakit, dan menunggu di pinggir kolam Betesda, sudah menyaksikan berkali-kali bahwa mujizat dari Tuhan sungguh-sungguh ada.
Namun.. ia tidak cukup cepat untuk menjadi orang pertama yang masuk ke kolam Betesda tersebut.
Saat itulah… saat sudah tidak ada lagi harapan bagi orang tersebut..Yesus datang.

Yesus datang khusus menemui dan menyembuhkan orang tersebut.
Menarik sekali…..
Berbeda dengan perempuan yang 12 tahun pendarahan yang dipuji Yesus karena imannya…orang yang telah selama 38 tahun sakit ini seakan tidak punya iman….
Saat ditanya apakah mau sembuh….dengan putus asa ia menjawab bahwa tidak ada orang yang membantunya masuk ke kolam, yang artinya… bagi orang tersebut ia tidak mungkin dapat disembuhkan.

Di antara sebegitu banyak orang sakit di pinggir kolam Betesda…Yesus datang khusus kepada orang sakit selama 38 tahun tersebut..
Betapa beruntungnya orang tersebut, karena setelah 38 tahun menderita dan telah menunggu di pinggir kolam Betesda dengan kemungkinan sangat kecil untuk disembuhkan karena tidak ada yang membantu menurunkannya…
Tiba-tibaia mendapat anugerah….Yesus menyembuhkannya seketika itu juga…tanpa syarat yang sulit, hanya dengan mengangkat tilam dan berjalan..

Mengapa Yesus hanya menyembuhkan orang tersebut?
Mengapa tidak semua orang buta, timpang, lumpuh di pinggir kolam Betesda disembuhkan Yesus… karena memang Yesus sanggup melakukannya.. ?
Sulit untuk menjawabnya…Namun yang pasti..orang tersebut menerima anugerah khusus yang tidak semua orang mendapatkannya..

  1. Menyadari anugerah vs menyia-nyiakan anugerah
    Bila diamati, respon orang yang disembuhkan Yesus setelah sakit selama 38 tahun tersebut sungguh aneh sekali.
    Respon orang tersebut sebagai berikut:
    a. Tidak tahu berterimakasih,
    Orang tersebut lebih mementingkan keamanan dirinya dibandingkan menghargai anugerah besar yang telah dia dapatkan.
    Ketika ia ditegur oleh orang-orang Yahudi karena dianggap melanggar hukum Sabat dengan mengangkat tilam, ia dengan begitu mudahnya menyalahkan Yesus, padahal Yesus telah menyembuhkan sakit yang dideritanya selama 38 tahun.
    Tidak jelas apa motivasinya ketika melaporkan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang menegurnya melanggar hukum Sabat.
    Apakah karena ia takut dihukum, atau kah ingin diberi uang….yang jelas.. ia melemparkan kesalahan kepada Yesus yang telah menyembuhkannya.

b. Tidak ada keinginan untuk mengikut Yesus
Berbeda dengan Bartimeus, pengemis buta yang disembuhkan Yesus, lalu ia menjadi pengikut Yesus (Markus 10:52),
juga orang kerasukan setan di Gerasa yang memohon dengan sangat untuk dapat mengikut Yesus (tapi Yesus mengutusnya untuk memenangkan orang-orang di daerahnya)…
Orang yang sakit 38 tahun ini sama sekali tidak punya keinginan untuk menjadi pengikut Yesus, tidak punya niat hati ingin mengenal Pribadi yang telah menyembuhkannya dengan begitu ajaib…
Seakan kesembuhan hanyalah perkara remeh saja…

c. Tidak ada pertobatan
Yohanes mencatat peringatan keras yang diberikan Yesus kepada orang yang disembuhkan setelah 38 tahun sakit tersebut..
“Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”

Ada kemungkinan.. sakit yang dideritanya adalah karena dosa, karena Yesus memperingatkan agar… jangan berbuat dosa lagi bahkan dilanjutkan dengan akibat yang akan terjadi saat melanggar..yaitu… terjadi yang lebih buruk!
Dosa selalu membawa turun, dosa akan membuahkan dosa-dosa lainnya.. dan sifatnya membawa kehancuran… bahkan kebinasaan..
“Terjadi yang lebih buruk” ini bukan kemungkinan, tapi kepastian, sebuah sebab akibat…

  1. Berpihak kepada Kerajaan Allah vs berpihak kepada kerajaan gelap
    Orang sakit 38 tahun yang telah disembuhkan Yesus tersebut melaporkan kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesuslah yang menyuruhnya mengangkat tilam padahal hari itu hari Sabat…
    Apa akibat nya?
    Orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus.
    Perilaku orang yang telah disembuhkan Yesus tersebut malah menguntungan kerajaan gelap, hal ini menunjukkan posisi orang tersebut yang sebenarnya.. yaitu berada di pihak kerajaan kegelapan.

Berbeda dengan orang buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus (Yohanes 9) ia menyatakan bahwa Yesus berasal dari Allah, dan saat pertemuan kedua kalinya dengan Yesus, di mana Yesus menyatakan diri sebagai Anak Manusia (panggilan untuk Mesias), orang tersebut percaya dan sujud menyembah Yesus.
(Orang Yahudi hanya akan sujud menyembah kepada Tuhan, artinya orang buta sejak lahir tersebut mengakui dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan).

Keberpihakan seseorang akan terlihat dari tindakan dan keputusan-keputusan yang diambil orang tersebut.

Aplikasi:
Sebagai orang percaya, yaitu yang telah menerima anugerah besar dari Tuhan..bagaimana sikap hidup kita? apakah kita sungguh-sungguh mau mengikut Yesus, ataukah kita hanya ingin mengikut kemauan kita sendiri..apakah kita sungguh-sungguh menjalani hidup sebagai orang yang menghargai anugerah….atau yang menganggap sepi..menganggap sepele karya salib Kristus..kita masih suka hidup dalam dosa…. apakah kita berpihak kepada Kerajaan Allah..ataukah sebaliknya… kita melakukan hal-hal yang menguntungkan kerajaan gelap?

Roma 2:4-8
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya?
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here