Ironis

0
146

Oleh : AP

Kejadian 16:2-4, 15 (TB) Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, — yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan —, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.

Perenungan
Ada hamba dikawini tuannya dalam konteks kebudayaan saat Abram hidup dan tinggal sebenarnya suatu yang biasa.
Mungkin ini yang melandasi pemikiran Sarai … setidaknya Hagar sebagai hambanya bisa memberikan anak angkat buatnya.
Tapi yang namanya manusia apalagi Hagar dengan latar belakang Mesirnya malah langsung melunjaki nyonya nya sendiri…
Hagar ingin menjadi nyonya besar.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa anak hamba berbeda dengan anak seorang istri sah.
Galatia 4:22-23 (TB) Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.

Sarai tidak mengerti bahwa anak yang dijanjikan Tuhan bukanlah Ismael.
Ismael dilahirkan karena keinginan Sarai (kedagingan…keinginan manusia).
Tapi Ishak adalah anak yang lahir dari janji Tuhan (Ilahi).

Penerapan
Jangan tukar yang ilahi dengan yang duniawi karena kualitasnya berbeda jauh.
Yang ilahi diberikan dengan sifat yang kekal dan mempunyai tujuan yang sejalan dengan rencana Tuhan.
Yang duniawi bisa kelihatan baik-baik saja tapi hanya untuk memuaskan diri dan nilainya rendah di mata Tuhan.
Kalau kita mengatakan ingin menyenangkan hati Tuhan maka pilihlah yang ilahi jangan yang duniawi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here