Oleh : IL
Kitab Yeremia sebagian besar berisi peringatan-peringatan Tuhan kepada umatNya, dan nubuatan tentang penghukuman Tuhan kepada Yehuda karena Yehuda menolak untuk bertobat.
Kitab ini ditutup dengan narasi tentang 2 raja Yehuda, Zedekia & Yoyakhin.
Raja Zedekia yang diperintahkan Tuhan agar tidak usah takut untuk takluk menyerah kepada raja Babel, maka ia akan menerima kasih karunia Tuhan, hidupnya akan terpelihara,
Yeremia 34:2-7
“Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Pergilah berbicara kepada Zedekia, raja Yehuda, katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyerahkan kota ini ke dalam tangan raja Babel, supaya dihanguskannya dengan api.
Dan engkau sendiri tidak akan luput dari tangannya, melainkan akan pasti tertangkap dan diserahkan ke dalam tangannya; engkau akan melihat raja Babel mata berhadapan mata dan ia akan berbicara dengan engkau mulut berhadapan mulut. Kemudian engkau akan pergi ke Babel.
Namun demikian, dengarlah firman TUHAN, hai Zedekia, raja Yehuda, beginilah firman TUHAN mengenai engkau: engkau tidak akan mati oleh pedang!
Engkau akan mati dengan damai. Dan sebagaimana dinyalakan api untuk menghormati bapa-bapa leluhurmu, raja-raja dahulu, yang hidup sebelum engkau, demikianlah orang akan menyalakan api untuk menghormati engkau, dan akan meratapi engkau dengan berkata: Aduhai, tuan! Sungguh, Akulah yang mengucapkan firman ini, demikianlah firman TUHAN.”
Nabi Yeremia menyampaikan segala perkataan ini kepada Zedekia, raja Yehuda, di Yerusalem, ketika tentara raja Babel berperang melawan Yerusalem dan segala kota Yehuda yang masih tinggal, yaitu Lakhis dan Aseka, sebab kota-kota itulah yang masih tinggal di antara kota-kota Yehuda sebagai kota-kota yang berkubu.
Namun apakah raja Zedekia menuruti perintah Tuhan tersebut?
Ternyata tidak!
Zedekia memutuskan untuk mengambil jalannya sendiri yang lebih masuk akal…yaitu pergi diam-diam melarikan diri pada malam hari tanpa ada yang mengetahui.
Lalu apa yangg terjadi?
Mereka menangkap raja dan membawa dia ke Ribla di tanah Hamat, kepada raja Babel, yang menjatuhkan hukuman atas dia.
Raja Babel menyuruh menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya; juga semua pemuka Yehuda disembelihnya di Ribla.
Kemudian mata Zedekia dibutakannya, lalu ia dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian raja Babel membawa dia ke Babel dan menaruhnya dalam rumah hukuman sampai kepada hari matinya.
Apa yang Tuhan rancangkan bagi Zadekia tidak terjadi!
Keputusannya untuk melarikan diri malah berakibat sangat fatal!
Anak-anaknya dibunuh di depan matanya, kemudian matanya dicungkil, kemudian ditawan ke Babel.
Bayangkan …. dalam kondisi buta harus berjalan kaki, sekaligus diolok-olok & dipermainkan sepanjang jalan.
Yeremia 38:19
Kemudian berkatalah raja Zedekia kepada Yeremia:
“Aku takut kepada orang-orang Yehuda yang menyeberang kepada orang Kasdim itu; nanti aku diserahkan ke dalam tangan mereka, sehingga mereka mempermainkan aku.”
Apa yang ia takuti, itulah yang terjadi!
Apakah Tuhan mengada-ada sewaktu mengatakan bahwa … engkau akan melihat raja Babel mata berhadapan mata dan ia akan berbicara dengan engkau mulut berhadapan mulut. Kemudian engkau akan pergi ke Babel.
Seorang raja yang ditaklukkan biasanya akan ditawan, dipermalukan & bisa dibunuh.
Jangankan ngobrol, berbicara dengan raja penakluk..
Menengadah untuk melihat mata nya saja bisa dibunuh!
Namun Tuhan menyatakan bahwa perkataanNya Ya & Amin,
Kitab Yeremia ditutup dengan penggenapan apa yang Tuhan katakan tersebut, yang dialami raja Yoyakhin
(raja Yehuda yang dibuang ke Babel sementara Zedekia diangkat jadi raja boneka oleh Nebukadnezar, raja Babel.)
Hal yang bagi manusia mustahil, itulah yang terjadi.
Kemudian dalam tahun ketiga puluh tujuh sesudah Yoyakhin, raja Yehuda, dibuang, dalam bulan yang kedua belas, pada tanggal dua puluh lima bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja Yehuda,
dengan melepaskannya dari penjara.
Ewil-Merodakh berbicara baik-baik dengan dia.
(Penggenapan perkataan Tuhan kepada Zedekia – mata berhadapan mata, mulut berhadapan dengan mulut) dan memberikan kedudukan kepadanya lebih tinggi dari pada kedudukan raja-raja yang bersama-sama dengan dia di Babel.
Yoyakhin boleh mengganti pakaian penjaranya dan boleh selalu makan roti di hadapan raja selama hidupnya.
Dan tentang belanjanya, raja Babel selalu memberikannya kepadanya, sekadar yang perlu tiap-tiap hari, selama hidupnya, sampai hari matinya. (Yeremia 52:31-34)
Rancangan Tuhan untuk Zedekia tidak digenapi, karena Zedekia menolak percaya, ia tidak sanggup untuk mempercayai rancangan Tuhan yang mustahil itu.
Namun… Tuhan menunjukkan, bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia, bagi Tuhan semudah membalikkan telapak tangan.
Tuhan membuktikan dengan caraNya yang ajaib, sehingga raja Yoyakhin lah yang mengalami hal yang ajaib tersebut.
Perenungan:
1.Raja Zedekia tidak punya cukup iman untuk mempercayai perkataan Tuhan.
Mengapa?
Karena ia tidak punya hubungan dengan Tuhan, Tidak ada Firman yang memerintah dalam hatinya.
Tanpa terhubung dengan Tuhan, dengan FirmanNya, mustahil seseorang bisa memiliki iman yang teguh.
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
- Perkataan Tuhan adalah Ya & Amin.
RancanganNya tidak dapat diselami oleh manusia.
Bagaimana respon kita sebagai umat Tuhan, ketika menerima perkataan Tuhan yangg seakan-akan tidak masuk akal?
a. Memilih untuk mengimani, percaya sekalipun belum melihat.
b. Memilih untuk tunduk taat sekalipun belum mengerti
Yesaya 55:8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
2 Korintus 5:7
— sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —
Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Tanpa iman, kita tidak memiliki kesanggupan untuk menaati perintah Tuhan.
Aplikasi:*
- Berhati-hati jangan lekas-lekas menolak apa yang seakan mustahil yang Tuhan sampaikan melalui hambaNya.
Lebih baik, meminta iman kepada Tuhan, bisa juga meminta tanda seperti Gideon agar dapat diyakinkan.
Dan setelah tanda diberikan Tuhan, jangan sekali-kali menjadi ragu lagi! - Tanpa terhubung dengan Tuhan, tanpa terhubung dengan FirmanNya yang hidup, mustahil seorang bisa mengimani hal mustahil yang Tuhan janjikan.
Iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan.
Sehingga sangatlah perlu mendisiplin diri untuk membaca, merenungkan, menaati & memperkatakan Firman Tuhan, sehingga iman muncul.
Karena iman, kita dimampukan mempercayai janjiNya sekalipun seakan mustahil.
Karena iman, kita dimampukan untuk menaati perintah Tuhan sekalipun seakan tidak masuk akal.
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.