Melupakan Rancangan Tuhan Yang Semula

0
743

Oleh : IL

Tuhan menggerakkan raja Artahsasta untuk menyokong kepulangan orang-orang Israel ke Yerusalem, untuk apa?
Agar mereka dapat kembali beribadah kepada Tuhan, kembali membangun Bait Allah.
Raja memberikan dukungan baik moril berupa keputusan-keputusan yang memberikan kemudahan-kemudahan bagi kepulangan orang Israel,
sehingga seluruh pejabat kerajaan sampai ke wilayah-wilayah harus mendukung rencana ini, juga dukungan materiil yang sangat besar,
dari perbendaharaan kerajaan, bahkan mewajibkan seluruh wilayah kerajaan menyokong dari upeti-upeti yang dipersembahkan.

Ezra sebagai yang dipercayakan oleh Tuhan, melalui instruksi raja Artahsasta, memimpin kepulangan orang-orang Israel tersebut,
serta dipercayakan membawa barang-barang berharga untuk keperluan Bait Allah dan persembahan korban di Bait Allah.
Ezra juga mempersiapkan pelayan-pelayan Bait Allah, yaitu imam-imam dan orang-orang Lewi, penyanyi-penyanyi, penunggu pintu gerbang & budak-budak yang melayani di Bait Allah.
Dan karena kemurahan Allah, akhirnya dapat dipersiapkan semua yang diperlukan untuk kembali mengadakan ibadah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan.

Kemudian dengan perlindungan Tuhan, sampailah rombongan yang dipimpin Ezra itu di Yerusalem dengan selamat.

Lalu apa yang dilaporkan kepada Ezra ketika ia tiba di Yerusalem?

Sesudah semuanya itu terlaksana datanglah para pemuka mendekati aku dan berkata:
“Orang-orang Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk negeri dengan segala kekejiannya,
yakni dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori.
Karena mereka telah mengambil isteri dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka,
sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia itu
.” (Ezra 9:1-2)

Lalu bagaimana respon Ezra ketika mendengar hal itu?

  1. Menyesali sampai menyiksa diri
    …. maka aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan janggutku dan duduklah aku tertegun. (Ezra 9:3)
  2. Berlutut datang kepada Tuhan.
    Apa isi doa Ezra? (Ezra 9:6-15)
    a. Pengakuan dosa
    “Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. Dari zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar,

b. Menyadari akibat dosa dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan raja-raja dan imam-imam kami diserahkan ke dalam tangan raja-raja negeri, ke dalam kuasa pedang, ke dalam penawanan dan penjarahan, dan penghinaan di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini.

c. Menyadari anugerah Tuhan yang telah diberikan
Dan sekarang, baru saja kami alami kasih karunia dari pada TUHAN, Allah kami yang meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput,
dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus, sehingga Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di dalam perbudakan kami.
Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami.
Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem.

d. Menyadari bahwa tidak ada lagi alasan membela diri.
Menyadari layak menerima hukuman.
Tetapi sekarang, ya Allah kami, apa yang akan kami katakan sesudah semuanya itu? Karena kami telah meninggalkan perintah-Mu,
Sesudah semua yang kami alami oleh sebab perbuatan kami yang jahat, dan oleh sebab kesalahan kami yang besar, sedangkan Engkau, ya Allah kami, tidak menghukum setimpal dengan dosa kami, dan masih mengaruniakan kepada kami orang-orang yang terluput sebanyak ini,
masakan kami kembali melanggar perintah-Mu dan kawin-mengawin dengan bangsa-bangsa yang keji ini?
Tidakkah Engkau akan murka kepada kami sampai kami habis binasa, sehingga tidak ada yang tinggal hidup atau terluput?

e. Hanya meminta belas kasihan Tuhan saja
Ya TUHAN, Allah Israel, Engkau maha benar, sebab kami masih dibiarkan tinggal sebagai orang-orang yang terluput, seperti yang terjadi sekarang ini. Lihatlah, kami menghadap hadirat-Mu dengan kesalahan kami. Bahwasanya, dalam keadaan demikian tidak mungkin orang tahan berdiri di hadapan-Mu.”

Perenungan:
Tuhan menggerakkan raja Artahsasta, seorang yang bukan umat Tuhan, tapi menangkap apa yang Tuhan kehendaki untuk ia lakukan.
Tuhan menggerakkan pula Ezra dan orang-orang dalam rombongannya untuk kembali ke tanah perjanjian, (rombongan kepulangan ke-2)
untuk membangun kembali Bait Allah, dan memulai kembali ibadah kepada Allah, menjadi umat yang kudus dan berkenan kepada Tuhan..

Namun….apa yang terjadi pada orang-orang yang telah lebih dahulu kembali?
Ironis sekali..
Orang-orang Israel yang kembali lebih dahulu sudah kehilangan rancangan Tuhan yang semula.
Mereka sudah melupakan tujuan untuk apa mereka dipulangkan dari negri tempat pembuangan mereka,
untuk menjadi umat yang kudus yang bebas beribadah kepada Tuhan Allah yang telah membebaskan mereka.
Bahkan mereka juga melupakan akar penyebab dosa nenek moyang yang menyebabkan mereka dibuang adalah karena penyembahan berhala.
Dan itu dimulai dengan kawin mengawin dengan perempuan-perempuan penyembah berhala, yang tidak kenal Tuhan, yang tidak tahu peraturan dan nilai-nilai Tuhan, yang tidak takut akan Tuhan!

Ternyata…ketika umat Tuhan mulai melupakan rancangan Tuhan bagi dirinya.. maka akan mengakibatkan penyimpangan yang begitu besar, dan berdampak sangat fatal!

Aplikasi:

  1. Jangan pernah melupakan rancangan Tuhan bagi kita.
    Tuhan menebus kita dengan darah Yesus yang sangat mahal dengan tujuan yaitu menjadikan kita umat yang kudus, yang dapat kembali menyembah Tuhan Penciptanya, yang dapat kembali hidup taat dan berkenan kepada Tuhan, dan memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan kepada orang-orang sekeliling kita.

1 Petrus 2:9-10
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

  1. Tuhan sangat peduli dengan siapa orang percaya menikah.
    Tuhan memiliki rancangan bagi setiap umatNya yaitu agar membangun keluarga ilahi yang menghasilkan keturunan ilahi.
    Jangan cemari benih yang kudus. (lihat Ezra 9:2)

2 Korintus 6:14
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here