Oleh : AP
Pembacaan Mazmur 73
Mazmur 73:2-5 (TB) Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.
Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.
Perenungan
Seorang wanita cantik yang berinisial AS pernah menjadi Miss Indonesia, seorang yang potensial dan menjadi anggota Dewan Kehormatan di DPR. Tetapi ia mengakui dalam perjalanan hidupnya ia banyak memilih jalan dan pertemanan yang salah sehingga ia dihukum penjara selama 10 tahun.
Asaf menyanyikan mazmur yang menceritakan dirinya yang iri melihat kemakmuran orang fasik.
Ia mempertanyakan apa gunanya ia mempertahankan hidup kudus?
(Ayat 13)
Sampai ia merenungkan Firman Tuhan dan datang ke tempat kudusNya barulah ia mengerti kebaikan Tuhan dan akhir hidup orang fasik (ayat 18-20)
Asaf sadar ia pahit hati dan meminta pemulihan dari Tuhan.
Ia kembali sadar hidup adalah anugerah dan keselamatan dari Tuhan adalah sangat berharga melebihi kepuasan dunia.
Penerapan
Berapa banyak orang yang percaya Yesus kemudian berbalik meninggalkanNya karena daya tarik dunia dan kemegahannya.
Dunia menawarkan kecantikan, kekayaan, kemakmuran, jalan mudah, posisi tinggi, kekuasaan, kenikmatan daging.
Tapi perenungan Asaf mengingatkan kembali semuanya itu adalah akan berakhir dan tidak berharga lagi.
Ada nilai-nilai kehidupan yang lebih mulia bersama Tuhan yang abadi.
Dan itu bukanlah pengharapan sia-sia.