Tuhan Tahu dan Tuhan Bertindak Tepat Waktu!

0
929

Oleh : IL

Haman, merasa begitu tersanjung saat diundang makan dalam perjamuan makan yg diadakan oleh ratu Ester,
di mana hanya raja Ahasyweros & dirinya saja yang diundang.

Saat ia begitu ditinggikan, kesombongannya memuncak, ia membanggakan kekayaannya, anak-anaknya yang banyak, kebesaran yang diberikan oleh raja, kenaikan pangkatnya, bahkan hak istimewa secara pribadi diundang dalam perjamuan oleh ratu Ester.
Dalam kesombongannya itu, Haman berkata bahwa semua itu tidak ada artinya..hasrat.. cita-cita terdalamnya ialah
memunahkan Mordekhai dan semua orang Yahudi di seluruh kerajaan Ahasyweros yang sangat luas itu (dari India sampai Ethiopia).

Lalu Zeresh, isteri Haman & semua sahabatnya memberikan ide sebagai berikut:
“Suruhlah orang membuat tiang yang tingginya lima puluh hasta, dan persembahkanlah besok pagi kepada raja, supaya Mordekhai disulakan orang pada tiang itu; kemudian dapatlah engkau dengan bersukacita pergi bersama-sama dengan raja ke perjamuan itu.”
Hal itu dipandang baik oleh Haman, lalu ia menyuruh membuat tiang itu. (Ester 5:14)

Nyawa Mordekhai berada di ujung tanduk, sebelum ratu Ester sempat berbicara kepada raja Ahasyweros, pagi hari itu Haman sudah merencanakan untuk membunuhnya dengan cara menggantung pada tiang. Baik Mordekhai maupun Ester tidak mengetahui rencana Haman tersebut. Namun TUHAN tahu dan TUHAN bertindak!

Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
Maka bertanyalah raja: “Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?”
Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: “Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.” (Ester 6:1-3)

Singkat cerita… Pagi hari itu, ketika Haman menghadap raja dengan tujuan mempersembahkan tiang untuk menggantung Mordekhai…
Tuhan membalikkan keadaan, raja meninggikan Mordekhai dan mempermalukan Haman, musuh umat Tuhan itu.

Haman harus memakaikan pakaian kebesaran raja kepada Mordekhai, mengarak Mordekhai dengan kereta kuda kebesaran milik raja melalui lapangan kota agar disaksikan oleh seluruh penduduk kota Susan..bukan hanya itu.. Haman pun harus berteriak menyerukan:
“Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya.”

Kemudian kembalilah Mordekhai ke pintu gerbang istana raja, tetapi Haman bergesa-gesa pulang ke rumahnya dengan sedih hatinya dan berselubung kepalanya.

Dan Haman menceritakan kepada Zeresh, isterinya, dan kepada semua sahabatnya apa yang dialaminya.
Maka kata para orang arif bijaksana dan Zeresh, isterinya, kepadanya: “Jikalau Mordekhai, yang di depannya engkau sudah mulai jatuh,
adalah keturunan Yahudi, maka engkau tidak akan sanggup melawan dia, malahan engkau akan jatuh benar-benar di depannya.” (Ester 10-13)

Perenungan

  1. Tuhan Mahatahu dan peduli pada segala yang terjadi, dan akan terjadi kepada umatNya.
    Saat kita percaya, setia dan mengandalkan Tuhan, maka Tuhan akan bertindak tepat pada waktuNya.

Matius 10:30-31
Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

  1. Tuhan sanggup membalikkan keadaan.
    DIA sanggup membalikkan kedaan semudah membalikkan telapak tangan.
  2. Saat umat Tuhan ditinggikan, ada kegentaran sehingga orang-orang dunia akan melihat ada Tuhan Allah yang hidup yang menyertai umat kepunyaan-Nya. Bahkan musuh pun akan mengakui, ada tangan Tuhan yang sekalipun tak terlihat namun sangat kuat yang menyertai umat-Nya yang setia.

Aplikasi:

  1. Saat ditinggikan, apakah kita menjadi sombong membesarkan diri sendiri, ataukah membesarkan Tuhan?
    hasrat apakah yang muncul dalam hati kita, keinginan menghancurkan sesama ataukah melakukan hal-hal yang berkenan di hadapan Tuhan?
  2. Saat dalam situasi genting, apakah kita tetap percaya bahwa Tuhan Yang Maha Tahu akan bertindak tepat waktu.. tak akan pernah terlambat?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here