Oleh : IL
Yeremia 38:14-20
Raja Zedekia menyuruh orang membawa nabi Yeremia kepadanya di pintu yang ketiga pada rumah TUHAN.
Berkatalah raja kepada Yeremia:
“Aku mau menanyakan sesuatu kepadamu; janganlah sembunyikan apa-apa kepadaku!”
Jawab Yeremia kepada Zedekia: “Apabila aku memberitahukannya kepadamu, tentulah engkau akan membunuh aku, bukan?
Dan apabila aku memberi nasihat kepadamu, engkau tidak juga akan mendengarkan aku!”
Lalu bersumpahlah raja Zedekia dengan diam-diam kepada Yeremia,
katanya: “Demi TUHAN yang hidup yang telah memberi nyawa ini kepada kita, aku tidak akan membunuh engkau
dan tidak akan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawamu itu!”
Sesudah itu berkatalah Yeremia kepada Zedekia:
“Beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Allah Israel: Jika engkau keluar menyerahkan diri kepada para perwira raja Babel,
maka nyawamu akan terpelihara, dan kota ini tidak akan dihanguskan dengan api; engkau dengan keluargamu akan hidup.
Tetapi jika engkau tidak menyerahkan diri kepada para perwira raja Babel, maka kota ini akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim yang akan menghanguskannya dengan api; dan engkau sendiri tidak akan luput dari tangan mereka.”
Kemudian berkatalah raja Zedekia kepada Yeremia:
“Aku takut kepada orang-orang Yehuda yang menyeberang kepada orang Kasdim itu; nanti aku diserahkan ke dalam tangan mereka,
sehingga mereka mempermainkan aku.”
Yeremia menjawab: “Hal itu tidak akan terjadi!
Dengarkanlah suara TUHAN dalam hal apa yang kukatakan kepadamu, maka keadaanmu akan baik dan nyawamu akan terpelihara.
Perenungan:
Perkataan Tuhan melalui nabi Yeremia tersebut adalah peringatan kepada raja Zedekia, yaitu raja terakhir dari kerajaan Yehuda.
Tuhan memperingatkan agar raja Zedekia memilih untuk menaati perintah Tuhan dengan menyerah saja ketika diserang Babel.
Tuhan sudah menjamin bahwa keadaan Zedekia akan baik-baik saja bila menyerah..
Nyawanya, nyawa keluarganya… isteri & anak-anaknya akan terpelihara bahkan bila Zedekia taat kepada Tuhan, maka hal yang sangat baik akan dialami oleh Zedekia..
Bayangkan!
Tuhan berkata bahwa Zedekia akan ngobrol dengan raja Babel dengan saling menatap.. mata dengan mata..(Yeremia 32:4),
artinya ia akan diperlakukan sebagai raja, karena hanya orang-orang khusus tertentu yang boleh menatap raja.
Dan…..raja Zedekia… TIDAK PERCAYAA!
Dengan jujur raja Zedekia mengatakan kepada nabi Yeremia bahwa ia takut!
Memang.. pada jaman itu, biasanya semua raja yang dikalahkan musuh akan diperlakukan lebih buruk daripada budak.
Raja yang kalah akan digiring dengan dibelenggu, ada pula yang dipotong ibu jarinya, dipermalukan, dipermainkan, dijadikan cemoohan dan bulan-bulanan.
Namun nabi Yeremia menegaskan bahwa hal yang ditakutkan oleh Zedekia itu tidak akan terjadi bila Zedekia taat kepada Tuhan!
Asalkan Zedekia mau mengikuti arahan Tuhan, yaitu menyerah kepada Babel, maka ada jaminan nyawanya, keluarganya akan selamat, tidak akan dibunuh, dan bukan hanya itu saja.. namun keadaannya akan baik… Woww…!
Lalu…
Apakah Zedekia menurut kepada arahan Tuhan?
Apakah Zedekia taat?
BIG NO!!!
Ketika tembok kota Yerusalem dibelah, dan panglima raja Babel beserta tentaranya masuk ke ibu kota kerajaan Yehuda tersebut, tempat istana raja… raja Zedekia mengambil keputusan untuk tidak mau mengikuti apa yang Tuhan perintahkan, raja Zedekia tidak mau menyerahkan diri kepada raja Babel.. ia menganggap ada cara lain yang lebih masuk akal untuk menyelamatkan diri.. raja beserta ratu, isteri-isterinya dan anak-anaknya dan tentaranya mengambil jalan rahasia lewat taman raja dan berhasil keluar tembok kota menuju Araba-Yordan (Yeremia 39:1-4)
Cara itu seakan-akan berhasil, karena raja beserta keluarganya akhirnya diam-diam bisa keluar tembok kota Yerusalem yang sedang dikepung dan dihancurkan itu.
Tapi… tentara Babel berhasil mengejarnya. (39:5)
Itulah akhir kehancuran kerajaan Yehuda (Israel selatan) setelah berjaya di jaman raja Daud dan dilanjutkan oleh Salomo di mana tidak pernah ada lagi kekayaan raja-raja melebihi kekayaan Salomo.
Akibat ketidak taatan Zedekia, yang memilih untuk mengikuti logika, pemikiran dan perasaannya sendiri, kota Yerusalem hancur, anak-anaknya dibunuh di depan matanya sendiri, isteri-isterinya yaitu ratu permaisuri raja dan isteri-isteri raja ditawan dan raja Zedekia sendiri menjadi tawanan dalam keadaan yang sangat menyedihkan, ia menyaksikan sendiri anak-anaknya dibunuh di depan matanya, kemudian matanya dicungkil dan dibawa ke Babel dalam keadaan terbelenggu..(39:5-8) dan ia mati di Babel tidak seperti seorang raja.
Akibat ketidaktaatan seorang Zedekia, seluruh keluarganya terdampak, masa depannya hancur… habis.. bahkan mengakibatkan kota Yerusalem hancur!
Zedekia tidak sanggup untuk menaati perintah dan arahan Tuhan karena ia tidak pernah membangun hubungan dengan Tuhan,
karena sekalipun berkali-kali ia menanyakan tentang apa yang Tuhan katakan kepada nabi Yeremia, namun ia tidak pernah berkomitmen untuk mau percaya kepada Tuhan, tidak pernah mau merendahkan diri mempercayakan hidupnya kepada Tuhan.
Aplikasi:
- Menyadari bahwa keputusan seorang pemimpin (baik dalam keluarga, pelayanan, pekerjaan) akan berdampak sangat luas, kepada keluarga, orang-orang yang dipercayakan kepada kita, bahkan daerah dan wilayah yang Tuhan percayakan kepada kita.
Mari ambil keputusan dengan hati-hati, ambil tindakan yang selaras dengan kehendak Tuhan. - Jangan hanya suka mencari firman Tuhan, ingin tahu apa yang Tuhan katakan tapi tanpa hati yang mau taat.
- Menyadari bahwa kesanggupan untuk taat berhubungan erat dengan level kedekatan dengan Tuhan, seberapa kita mengenal Tuhan.
Saat seseorang tidak mengambil keputusan untuk mencari & mengenal Tuhan, sulit sekali bagi orang tersebut untuk bisa menaati perintah Tuhan yang terkadang tidak masuk akal.
Mari berkomitmen mencari Tuhan, membangun hubungan dengan Tuhan lewat doa,pujian & penyembahan, lebih lagi mengenal Tuhan lewat FirmanNya, mempelajari, merenungkan & menaati firman Tuhan.