Oleh : IL
Yeremia 42:1-3, 5-6, 20-22
Kemudian datanglah semua perwira tentara, di antaranya Yohanan bin Kareah dan Azarya bin Hosaya, beserta seluruh rakyat, dari yang kecil sampai kepada yang besar, dan mereka berkata kepada nabi Yeremia:
“Biarlah kiranya permohonan kami sampai di hadapanmu!
Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allahmu, untuk seluruh sisa ini; sebab dari banyak orang hanya sedikit saja kami yang tinggal, seperti yang kaulihat dengan matamu sendiri.
Semoga TUHAN, Allahmu, memberitahukan kepada kami jalan yang harus kami tempuh dan apa yang harus kami lakukan.”
Berkatalah mereka kepada Yeremia:
“Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami,
jika kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN, Allahmu, kausampaikan kepada kami.
Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau, supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah kita.”
Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!
Tetapi, sekalipun aku memberitahukannya kepadamu pada hari ini, kamu tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, yaitu tidak menuruti segala sesuatu yang disuruh-Nya kusampaikan kepadamu.
Oleh sebab itu, camkanlah sungguh-sungguh, bahwa kamu akan mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar di tempat yang kamu rindukan untuk tinggal sebagai orang asing di sana.”
Perenungan:
Yohanan bin Kareah adalah seorang perwira & pemimpin yang berpengaruh.
Ia berjasa besar karena menyelamatkan sisa orang-orang Yehuda yang luput dari penawanan Babel, tapi kemudian jatuh ke tangan Ismael, pembunuh gubernur Gedalya (yang diangkat oleh raja Nebukadnezar untuk menjadi penguasa & perwakilan raja di Yehuda).
Yohanan bersama-sama semua perwira tentara & seluruh rakyat datang kepada nabi Yeremia untuk meminta petunjuk & arahan Tuhan.
Apa yang mereka harapkan adalah supaya keadaan mereka baik, oleh karena mereka mendengarkan suara TUHAN (ayat 6c).
Mereka bersumpah akan menaati apa pun …ya! Apa pun yang Tuhan perintahkan.. baik maupun buruk (ayat 5).
Tapi… apa yang terjadi ketika nabi Yeremia menyampaikan bahwa Tuhan melarang mereka ke Mesir…bahwa mereka akan mengalami kebinasaan dan kepunahan jika mereka melakukannya?
Seluruh rakyat sisa Yehuda yang dipimpin oleh Yohanan menolak mentah-mentah apa yang Tuhan perintahkan melalui nabi Yeremia!
Nalar mereka tidak dapat menerima perintah Tuhan yang seakan tidak masuk akal itu.
Dengan yakin mereka menuduh nabi Yeremia telah bersekongkol dengan Barukh menjadi kepanjangan tangan pemerintah Babel.
Mereka dianggap bermaksud menyerahkan mereka kepada bangsa Babel.
Yohanan dengan yakin memboyong seluruh rakyat, termasuk nabi Yeremia & Barukh, untuk mengungsi ke Mesir.
Niatnya sungguh baik…Tujuannya hanyalah untuk melindungi sisa-sisa Yehuda agar tidak dipunahkan oleh Babel, bangsa yang super kejam itu.
Ia berharap sisa-sisa Yehuda dapat terlindung di kerajaan Mesir yang kuat, dan bisa membangun kehidupan yang lebih baik di Mesir…sambil menunggu keadaan menjadi lebih baik & mendapatkan kesempatan kembali ke tanah Yehuda… sangat masuk akal.
Dari pandangan rakyat sisa Yehuda, Yohanan bin Kareah adalah seorang perwira yang luar biasa, Ia penyelamat, pemimpin yang bertanggung jawab, sangat karismatik, ia juga membawa seluruh rakyat datang mencari kehendak Tuhan.. menanyakan aranan Tuhan kepada nabi Yeremia…
Hanya… nabi Yeremia sudah membelot ke kerajaan Babel….. itulah yang dipikirkan oleh rakyat Yehuda.
Apakah benar yang mereka pikirkan?
Inilah yang ada dalam pandangan Tuhan:
Yohanan, dkk adalah orang-orang congkak yang lebih mengandalkan nalar mereka daripada tunduk kepada Tuhan!
Yeremia 43:2
maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: “Engkau berkata bohong!
TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,
Yeremia 43:4, 7
Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara serta seluruh rakyat tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk tinggal di tanah Yehuda.
Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.
Apa akibatnya ketika mereka mengabaikan arahan & peringatan Tuhan?
Kebinasaan!
Yeremia 44:14
sehingga dari sisa Yehuda, yang telah pergi ke tanah Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,
tidak ada seorang pun yang terluput atau terlepas untuk kembali ke tanah Yehuda, ke mana hati mereka sangat rindu untuk diam di sana lagi; sungguh, mereka tidak akan kembali, kecuali beberapa orang pengungsi.”
Kemanusiaan & niat baik dari perwira Yohanan ternyata malah membawa kebinasaan bagi seluruh sisa Yehuda.
Sebagai pemimpin, penting sekali untuk terhubung pada Tuhan. Keputusan yang seakan baik, ternyata bisa merupakan keputusan fatal yang membawa kebinasaan karena mengabaikan arahan & peringatan dari Tuhan.
Aplikasi:*
- Tidak cukup punya niat baik dan tujuan baik, perlu sungguh-sungguh meminta arahan dari Tuhan.
- Tidak cukup punya niat untuk datang dan meminta arahan Tuhan, perlu disertai hati yang sungguh-sungguh mau tunduk & taat.
a. Rendahkan hati & lembutkan hati untuk mau menerima arahan Tuhan sekalipun tidak masuk akal.
b. Tundukkan nalar di bawah otoritas Firman Tuhan. - Selalu taat & terhubung dengan Tuhan sehingga memiliki kepekaan saat Tuhan memperingatkan lewat seseorang.