Sudah Seharusnya!

Oleh : IL

Roma 13:5

(TSI3) Jadi, sudah seharusnya kamu taat pada pemerintah karena kita tahu bahwa hal itu pantas dan benar di mata Allah, bukan hanya karena takut dihukum.

Perenungan:
Ada beberapa motivasi seseorang melakukan ketaatan, sebagai berikut :
a. Taat karena takut dihukum.
Misal: seseorang tidak berani berjudi lagi, karena ia pernah digerebek polisi dan dimasukkan ke dalam penjara. Hal itu membuatnya jera, tapi bukan berarti ia tidak akan berjudi jika diperbolehkan, misal di tempat wisata tertentu di negara lain.

b. Taat karena kondisi situasi tidak memungkinkan
Misal: seseorang tidak berjudi karena memang ia tidak punya uang lagi.
Jadi, ketika ia punya uang lebih, besar kemungkinannya akan berjudi lagi.

c. Taat karena mengasihi Tuhan
Ia akan memilih hal-hal yang berkenan kepada Tuhan, ia taat bukan karena takut dihukum atau situasi tidak memungkinkan..
tapi ketika bahkan hukum pun memperbolehkan..ketika ia mempunyai power untuk melakukan…ketika tidak ada seorang pun yang melihat..
dengan takut akan Tuhan, ia akan tetap memilih untuk taat kepada Tuhan, Roh Kudus dalam hati nuraninya akan terus mengingatkan.. dan ia akan menundukkan diri untuk taat kepada aturan-aturan, hukum-hukum Tuhan..

Karena ia tahu benar bahwa sebagai warga Kerajaan Allah, sepantasnyalah untuk mengikuti aturan-aturan dan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Ia sadar benar bahwa rancangan Tuhan begitu berharga, sehingga tidak dapat dikorbankan hanya karena mengikuti keinginan daging kenikmatan sesaat.

Sehingga seperti Yusuf dapat berkata..
Kejadian 39:9b
Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”

Aplikasi:

1. Menyadari bahwa tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah.
2. Menyadari Allah menginginkan orang percaya taat kepada pemerintah, tidak memberontak.
   Bila ada kekurangan dari pemerintah, dapat memberikan masukan atau aspirasi yang disampaikan dengan rasa hormat dan sesuai prosedur yang benar.
3. Tidak mengikuti kelompok dan orang-orang yang hanya suka mengkritik, memberontak kepada pemerintah, dan mudah dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu.