Oleh : IL
(BE Yohanes 2:23-25)
Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Perenungan:
Yohanes menuliskan tentang keberhasilan pelayanan Yesus di Yerusalem, di mana banyak orang percaya dalam nama-Nya.
Namun menarik sekali… seakan tidak mau terhanyut dalam euforia..Yohanes langsung meneruskan dengan respon Yesus yaitu Yesus sendiri tidak mempercayakan diri kepada mereka.
Ada 2 alasan yang ditulis oleh Yohanes mengapa Yesus tidak mempercayakan diri kepada orang-orang yang percaya kepadaNya, sebagai berikut:
a. Yesus mengenal hati mereka semua
Yesus tahu hati manusia yang mudah berubah, Iman yang hanya berdasarkan tanda-tanda belum sungguh-sungguh teruji..
Berapa banyak orang yang sudah mengalami sendiri mujizat kesembuhan dari penyakit yang membawa maut..namun tidak terlalu lama.. sudah menjauh dari Tuhan!
Iman yang benar didasarkan kepada Pribadi Tuhan sebagai Allah yang layak disembah, bukan karena Tuhan telah memenuhi keinginann kita.
b. Yesus tidak memerlukan seorang pun memberi kesaksian tentang siapa pun
Yesus sangat tahu siapa yang hatinya sungguh-sungguh berpaut kepada Tuhan, dan IA pun tahu siapa yang hanya mencari mujizat atau bahkan hanya pemenuhan kebutuhan jasmani saja.
Tanpa harus ada yang melaporkan apa pun kepadaNya, Yesus tahu sekali siapa yang berbondong-bondong mengikutiNya hanya untuk mendapatkan menonton mujizat, atau ada juga yang hanya mengharapkan makan gratis.
Yohanes 6:26-27
Yesus menjawab mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”
Namun kepada Nathanael Yesus memuji..
Yohanes 1:47b
Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”
Mengapa Yesus mengenal hati setiap orang dan tidak perlu ada yang memberikan kesaksian atau pun laporan kepadaNya?
Karena Yesus adalah Allah Yang Maha Tahu..
IA tahu apa yang ada di hati manusia, bahkan IA sangat memperhatikan hati, Tuhan tidak melihat penampakan luar…
Tuhan peduli pada apa yang ada di dalam hati.
1 Samuel 16:7b
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
Penulis Injil Yohanes sangat menekankan respon Yesus, bahwa Yesus sedari semula mengetahui bahwa beribu-ribu orang yang berbondong-bondong mengikutiNya.. suatu saat.. akan menyalibkanNya..
Orang-orang yang memuji dan menyembah Yesus sebagai Raja dengan menghamparkan pakaian dan ranting-ranting
sepanjang jalan yang dilewati Yesus ketika masuk ke Yerusalem beberapa hari menjelang penangkapanNya (Lihat Matius 21:8-9),
beberapa hari kemudian ….orang-orang yang sama berteriak: “Salibkan Dia!” (Lihat Markur 15:15)
Bahkan murid-muridNya pun akan meninggalkanNya..ada murid yang mengaku sampai bersumpah tidak mengenalNya.. dan … ada yang mengkhianatiNya dengan menyerahkanNya .. menjualNya…
Apakah Yesus menjadi kecewa?
Tidak sama sekali!
Karena IA tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka…
Bahkan di kayu salib Yesus dapat mengucapkan doa..
Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34a)
Aplikasi:
- Seperti Yesus yang hanya mempercayakan diri kepada Bapa, demikian pula kita sebagai orang percaya, hanya kepada Tuhan sajalah kita andalkan seluruh hidup kita.
Menyadari bahwa saat mengandalkan yang lain selain Tuhan, maka hasilnya hanyalah kekecewaan. - Menyadari bahwa hati kita sangat Tuhan perhatikan.
Minta Tuhan memurnikan setiap motivasi hati kita agar hidup kita berkenan kepadaNya dan dapat dipakai menjadi alat untuk kemuliaanNya.
2 Timotius 2:21
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
- Dalam pelayanan, tidak mengandalkan kepada orang-orang yang merupakan buah pelayanan kita, karena Tuhanlah pemilik mereka, bukan kita.
Sehingga saat menerima perlakuan yang kurang baik, tidak menjadi kecewa.. seperti Yesus dapat tetap mengasihi dan mendoakan.
2 Korintus 4:7-10
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.