Oleh : AP
Lukas 8:41-42, 49-55 (TB) Maka datanglah seorang yang bernama Yairus. Ia adalah kepala rumah ibadat. Sambil tersungkur di depan kaki Yesus ia memohon kepada-Nya, supaya Yesus datang ke rumahnya, karena anaknya perempuan yang satu-satunya, yang berumur kira-kira dua belas tahun, hampir mati. Dalam perjalanan ke situ Yesus didesak-desak orang banyak.
Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!”
Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.”
Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya.
Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: “Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.”
Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.
Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: “Hai anak bangunlah!”
Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Perenungan
Yairus adalah seorang kepala sinagoge…tentunya ini bukan jabatan sembarangan bagi orang Yahudi.
Ia mencari pertolongan Yesus karena anaknya hampir mati.
Yesus tanpa banyak bicara langsung menuju rumah Yairus.
Ada beberapa peristiwa yang menarik untuk disimak mengenai peristiwa Yairus ini:
- Yairus tahu anaknya akan mati…
Ketika Yairus berangkat mencari Yesus ia tahu anaknya sudah sekarat dan hanya Yesus yang bisa menyembuhkan.
Penyakit anak ini sudah tidak bisa disembuhkan oleh para tabib (teleutaó=sudah berakhir).
Kondisi anak ini sama dengan kondisi perempuan pendarahan yang tidak kunjung tersembuhkan.
(Lukas 8:43 (TB) Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapa pun.)
Mungkin Yairus sering mendengar tentang keajaiban-keajaiban yang Yesus lakukan dan ia berharap Yesus mau datang melakukan mujizat bagi anaknya…Yairus datang kepada Yesus dengan sikap menyembah (proskuneo).
Versi sinopsis Matius mencatat Yairus mencari Yesus karena ia tahu anaknya sudah mati.
Matius 9:18 (TB) Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.”
Fakta penguat lainnya adalah bahwa Yairus sebenarnya sudah mempersiapkan acara religi kematian anaknya…
Matius 9:23 (TB) Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut.
Beberapa penafsir mengatakan bahwa adanya orang banyak dan pemusik berkumpul biasanya menunjukkan bahwa memang ada orang yang sudah (pasti) mati di sana.
- Ada orang datang dari rumah Yairus membawa Khabar bahwa anaknya sudah mati jadi untuk apa merepotkan Yesus.
Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang di rumah Yairus menganggap Yesus tidak akan bisa menghidupkan orang yang sudah mati.
Tetapi tindakan Yairus sebenarnya menunjukkan Iman nya yang percaya bahwa Yesus bisa menghidupkan anaknya walaupun sudah mati.
Perkataan Yesus kepada Yairus agar jangan takut …percaya saja….anakmu akan selamat menunjukkan bahwa Yesus menguatkan Iman Yairus Dan memberikan jaminan keselamatan (kehidupan) anaknya…
c. Peristiwa Yesus membangkitkan anak Yairus hanya disaksikan beberapa orang saja (ayah ibu Dan 2 murid Yesus)
Tetapi dampak nya meluas karena semua orang mengetahui anaknya Yairus bangkit dari kematian
Penerapan
Iman Yairus dalam Kisah Lukas ini boleh dibilang setara dengan wanita yang menderita pendarahan 12 tahun.
Yairus Dan wanita itu sama-sama mengalami jalan buntu…(tidak ada lagi tabib yang sanggup mengobati)
Sama-sama berpendapat dan beriman hanya Yesus yang bisa menyembuhkan.
Sama-sama ditertawakan dan mendapat banyak halangan untuk mempertahankan Iman kepada Kristus.
Sama-sama dikuatkan Yesus dengan perkataan imanmu menyelamatkan dan jangan takut anakmu akan selamat…(sozo).
Jadi peristiwa ini menunjukkan bahwa perempuan pendarahan dan keluarga Yairus mendapatkan keselamatan bukan hanya dalam arti jasmani saja tetapi juga keselamatan rohani karena Iman mereka kepada Kristus.
Karena itu Iman kepada Kristus sebagai Allah membuat orang mendapatkan anugerah kehidupan keselamatan kekal. (Ap)