Misunderstanding

0
440

Oleh : IL

(BE Lukas 19:11-27)

Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
Maka Ia berkata: “Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan:
Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.

Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.
Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri.
Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?
Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.
Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku.”

Perenungan:

  1. Orang banyak berbondong-bondong mengikut Yesus, mendengar pengajaran-pengajarannNya yang luar biasa tentang Kerajaan Allah..
    melihatNya mendemonstrasikan kuasa Allah..

Lalu… beredarlah desas-desus bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.. segera terwujud..
Orang banyak menyangka bahwa Yesus, yang memang adalah Mesias, akan memulihkan kerajaan Israel secara fisik saat itu juga…
mereka menanti-nantikan penggenapan pemulihan kerajaan Israel seperti yang dituliskan oleh para nabi..
Di mana Israel akan dipulihkan seperti pada jaman raja Daud..
Oleh keturunan Daud.

Pada saat itu Yesus sudah berjalan mendekati Yerusalem…Yesus sangat tahu bahwa saatnya sudah sangat dekat untuk IA disalibkan..
Yesus juga tahu bahwa orang-orang menaruh ekspekstasi yang salah tentang pemulihan yang akan IA lakukan…
Yesus, Sang Mesias, memang akan dielu-elukan saat IA menginjakkan kaki di Yerusalem..
Namun … Yesus tahu.. bahwa puji-pujian .. penyembahan … yang didasari hal yang salah… tidak akan bertahan lama!
Ya! Orang-orang yang sama, yang mengelu-elukan Yesus dan meninggikan Nya…
Seperti ditulis dalam Lukas 19:38
Kata mereka: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!”
Orang-orang yang sama juga yang akan berteriak.. Salibkan Dia!
Yesus sudah mengetahuinya…..

Namun…sebagai klarifikasi bahwa Yesus, Sang Mesias, Raja yang ditunggu-sungguh…bukan pada jaman itu datang memerintah..
namun pada kedatanganNya yang kedua…Yesus memberikan sebuah gambaran tentang bangsawan yang pergi jauh, yang kembali sebagai raja. (Lihat Lukas 19:12-27)
Pergi jauh menggambarkan waktu yang tidak singkat….

Ada beberapa respon orang-orang:

  1. Ada hamba yang setia
    Orang-orang ini menjalankan tugas dengan setia apa yang dipercayakan Yesus.
    Pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, sebagai Raja yang memerintah..orang-orang yang setia ini akan diberikan kepercayaan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing..

Wahyu 20:6
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu.
Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

Lukas 19:16-17
Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.

  1. Hamba yang jahat
    Hamba yang tidak menjalankan apa yang Tuhan percayakan tidak disebut sebagai hamba yang kurang disiplin, atau kurang kompeten…
    Tapi disebut sebagai jahat!
    Ckckck….
    Apa artinya?

Artinya kepercayaan yang Tuhan berikan kepada setiap orang percaya, merupakan tanggung jawab bukan pilihan, ada keharusan melaksanakan tugas yang Tuhan berikan. Yesus memberikan perintah, bukan himbauan.
Dan saat tidak dilakukan… ada konsekuensi, ada hukuman yang Tuhan berikan kepada orang-orang yang tidak setia.

  1. Orang-orang yang menolak Yesus sebagai Raja.
    Menarik sekali…
    Dalam perumpamaan yang Yesus sampaikan..
    Dikatakan bahwa yang menolak adalah orang-orang sebangsanya.

Mengapa bisa menolak?
Padahal saat itu begitu banyak orang menjadi pengikutNya…

Karena kecewa!
Harapan-harapan mereka tidak tercapai..
Mereka menyangka…. pemulihan Kerajaan Israel akan terjadi segera…
Setelah Yesus menyampaikan perumpamaan tentang bangsawan yang pergi jauh untuk dinobatkan menjadi raja tersebut..
Tidak berapa lama rombongan tiba di Betfage di mana Yesus menyuruh murid-muridNya mempersiapkan keledai muda untuk ditunggangiNya memasuki Yerusalem..
Dan terjadilah seperti yang ditulis dalam kitab Zakaria…

Zakharia 9:9
Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem!
Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.

Yohanes 12:12-13
Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!”

Lalu….
Apakah Yesus kemudian membebaskan Israel dari penjajahan Romawi?
Apakah Yesus mempersiapkan pasukan untuk melawan Romawi dan terjadi perang kemudian pasukan Romawi menyerah?

Apakah yang Yesus lakukan pada periode waktu setelah dielu-elukan di Yerusalem dan menjelang penyalibanNya?

  • bersembunyi (Yohanes 12:36b)
  • Yesus membasuh kaki murid-muridNya dan memberikan perintah agar saling mengasihi.(Yohanes 13)
  • Yesus berdoa di Taman Getsemani

Sungguh jauh berbeda dengan ekspektasi orang-orang kebanyakan…
Yang Yesus lakukan adalah …. peperangan rohani..
Mempersiapkan pasukan rohani, yaitu murid-muridNya untuk menjadi pasukan Kerajaan Allah, menangkap jiwa-jiwa bagi Kerajaan Allah.
Meminta kekuatan ilahi yang tak kelihatan..lewat berdoa dan bergumul berlutut di hadapan Tuhan.

Terlihat jelas…
Ada misunderstanding.. kesalah pahaman tentang Kerajaan Allah.
Pada orang-orang kebanyakan…
Bahkan diantara para murid Yesus sendiri..

Aplikasi:

  1. Belajar terhubung dan menyimak apa yang Tuhan sedang kerjakan.
    Tidak me-reka-reka dengan pola pikir kita, tapi menundukkan diri..sungguh-sungguh memperhatikan petunjuk arahan Tuhan.
  2. Menyimak dengan jelas perumpamaan bangsawan yang pergi jauh untuk dinobatkan sebagai raja dan mempercayakan 1 mina kepada hamba-hambaNya…..
    Sehingga tidak menjadi hamba-hamba yang jahat karena lalai, juga tidak menjadi orang yang kecewa dan menolak Yesus.
  3. Mendasari penyembahan kepada Tuhan dengan hal yang benar, yaitu karena Pribadi Tuhan yang layak untuk disembah, bukan mendasarkan penyembahan kita kepada Tuhan karena ada harapan-harapan kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here