Meninggikan diri vs Ditinggikan

0
693

Oleh : IL

(BE Matius 23:1-12)

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,
karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.
Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara.
Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias.
Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Perenungan:
Yesus mengajarkan kepada orang banyak & murid-muridNya tentang kesombongan rohani & roh agamawi.
Yesus sepertinya mengklarifikasi dan mau meluruskan pandangan tentang hal rohani.
Pada jaman itu, kelompok orang farisi & para ahli taurat dianggap sebagai kelompok yang paling rohani, sehingga pada acara-acara khusus maupun sehari-hari (di perjamuan, di rumah ibadat, di pasar) merekalah yang ditempatkan di posisi terhormat, duduk di barisan paling depan. (6-7)
Mereka dianggap sebagai sekelompok orang paling kudus, tanpa cacat cela, karena sangat taat mengikuti aturan-aturan keagamaan,
setia memberikan persembahan dengan jumlah yang sesuai aturan & tak pernah melewatkankannya.
Mereka juga dalam kehidupan keseharian, terlihat taat melakukan ibadah & doa…bahkan saat mereka sedang berjalan di tempat umum..
di tikungan jalan (Matius 6:5).

Yesus menyuruh orang banyak & murid-muridNya untuk menuruti & melakukan segala sesuatu yang ahli-ahli taurat & orang farisi ajarkan!
Namun…Yesus dengan blak-blakan memperingatkan untuk tidak mengikuti kelakuan, perbuatan orang-orang farisi & ahli taurat.

Apa saja yang Yesus larang?

  1. Mengajarkan Firman Tuhan tapi tidak melakukannya
  2. Membebani orang dengan aturan-aturan agama yang tidak perlu, mempersulit orang masuk ke Kerajaan Allah.
  3. Semua yang dilakukan, motivasinya hanya supaya dilihat orang, supaya dipandang sangat rohani, supaya dianggap orang yang dermawan,
    supaya dihormati.
    Apa saja upaya yang dilakukan agar terlihat menonjol dibandingkan orang-orang lain?
    a. Pakaian khusus
    Ahli taurat & orang farisi memakai pakaian khusus, sehingga semua orang akan langsung mengenali siapa mereka.
    (mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; – 5b)
    b. Posisi duduk
    Selalu memilih di tempat terbaik, terdepan, & terekspose sehingga apa yang mereka lakukan, langsung dapat dilihat semua orang
    c. Melakukan kewajiban agama di depan umum
  • berdoa di tikungan jalan (Mat 6:5)

Yesus meluruskan bahwa kehidupan yang berkenan kepada Tuhan bukanlah mengikuti ketentuan-ketentuan tanpa disertai esensi ibadah yang sebenarnya.
Ketaatan yang sejati adalah dengan sungguh-sungguh melakukan perintah & nilai-nilai yang Tuhan ajarkan dengan motivasi menyenangkan Tuhan, sebagai ungkapan hati yang mengasihi Tuhan, bukan agar dilihat manusia, agar dipandang rohani & dihormati.

Yesus juga memberikan peringatan keras kepada pengikutNya agar jangan sampai muncul kelompok eksklusif yang seakan lebih terhormat, lebih mulia, lebih hebat dibandingkan semua pengikut Kristus lainnya. (8-10)
Apa yang Yesus ajarkan tentang komunitas orang percaya?

  1. Setiap orang percaya adalah pengikut Kristus, bukan pengikut Rabbi tertentu.
    Juga setiap orang percaya jangan menjadikan orang percaya lain menjadi pengikutnya, melainkan membawa orang datang kepada Yesus sendiri untuk sama-sama menjadi pengikut Kristus yang sejati.
    (Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu – 8a)
  2. Semua bersaudara, tidak ada yang lebih utama
    (kamu semua adalah saudara – 8b)
  3. Setiap orang percaya hanya bergantung kepada Allah Bapa, tidak menggantungkan hidupnya kepada seorang manusia pun.
    Juga setiap orang percaya jangan sampai menjadikan dirinya seperti orang yang sangat dipuja, sangat diandalkan, sehingga orang lain mengidolakan, menjadikannya gantungan melebihi kebergantungannya kepada Tuhan.
    (Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. – 9)
  4. Setiap orang percaya semua sederajat, tidak ada yang lebih tinggi.
    Tugas setiap orang percaya hanyalah mengikuti perintah Kristus, Mesias.
    Tidak ada kepemimpinan ganda.
    Tidak ada perintah yang tidak selaras dengan perintah Tuhan.
    (Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. – 10)
  5. Semakin seorang percaya merendahkan diri, melayani, melakukan perintah Tuhan & mengalirkan kasih yang dari Tuhan, semakin Tuhan akan angkat orang tersebut.
    (Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. -11)

Matius 23:12
Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here