Oleh : IL
Ayub 13:3, 15-16
Tetapi aku, aku hendak berbicara dengan Yang Mahakuasa, aku ingin membela perkaraku di hadapan Allah.
Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya.
Itulah yang menyelamatkan aku; tetapi orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya.
Perenungan:
Dalam keputusasaannya, Ayub mengambil sebuah keputusan yang tepat….Ayub datang kepada Allah.
Sekalipun Ayub merasa diperlakukan tidak seharusnya.. karena berkali-kali ia menyatakan diri tidak bersalah..merasa Allah sudah menghukumnya tidak seimbang dengan kesalahannya.
Sementara itu Ayub masih percaya akan keMahaadilan Tuhan Allah yang ia sembah.
Maka..Ayub memutuskan untuk menghadap Tuhan. Mengajukan perkaranya di hadapan Tuhan. Mencurahkan segala ketidak puasan, dan ketidak mengertian nya.
Dan itu sungguh satu langkah yang benar!
Aplikasi:
Ketika dalam keadaan terpuruk…
atau dalam ketidakmengertian…..
bahkan dalam keputus asaan…
Keputusan apa yang kita ambil?
Menjauh dari Tuhan, melarikan diri kepada hal-hal lain,
atau seperti Ayub…
Memutuskan datang kepada Tuhan. Karena Ayub masih yakin akan keadilan, kekuasaan & kepedulian Tuhan…
tetapi orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya. (Ayub 13:16b)
Ketika seseorang memutuskan untuk menjauh dari Tuhan, tidak mau datang kepada Tuhan…maka … itulah yang menjadi ciri-ciri orang fasik.