Oleh : IL
Ayub 11 menuliskan perkataan Zofar, sahabat Ayub. Sama seperti kedua sahabat Ayub yang lain, isi perkataan Zofar bertujuan memberi nasihat & memberi semangat agar Ayub bertobat sehingga bisa dipulihkan.
Seperti Elifas & Bildad, perkataan Zofar pun memberi harapan pemulihan buat Ayub. Namun mengapa Ayub begitu marahhh.. kessaaalll.. semakin putus asa ketika ketiga sahabatnya berbicara?
Karena ketiga sahabatnya itu menganggap bahwa Ayub telah melakukan dosa besar, sehingga apa yang ia alami sesuai dengan perbuatan dosa yang ia lakukan. Inilah yang membuat Ayub semakin tidak puas… bingung… confused.
Perenungan:
Manusia cenderung mengambil kesimpulan dari hasil kenyataan yang terlihat. Bila A maka B. Kalau B pasti A.
Inilah yang bisa disebut menghakimi sesama. Belum tahu pasti apa yang dilakukan seseorang, namun karena melihat hasil, lalu disimpulkan.
Ketika melihat orang diberkati maka diambil kesimpulan bahwa ia orang baik maka diberkati Tuhan.
Ketika melihat Ayub ditimpa kemalangan yang begitu besar maka diambil kesimpulan.. pastilah Ayub sudah melakukan DOSA BESAR! PASTI!
Ketika Tuhan Yesus disalibkan..Apakah yang orang-orang pikirkan?
Galatia 3:13b
“Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”
Matius 27:38-42, 44
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”
Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
“Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel?
Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.
Yesaya 53:3-7
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan;
ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Firman Tuhan mengajarkan …
Matius 7:1-3
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Ibrani 10:30
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku.
Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.”
Tuhan tidak mengangkat kita menjadi hakim atas sesama (kecuali orang-orang tertentu yang Tuhan beri wewenang khusus contoh: Musa, Yosua, Samuel, dan seterusnya).