Jangan Jadikan Cara Menjadi Tujuan

0
108

Oleh : Ap

Kejadian 32:9, 11-12 (TB) Kemudian berkatalah Yakub: “Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu —
Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.
Bukankah Engkau telah berfirman: Tentu Aku akan berbuat baik kepadamu dan menjadikan keturunanmu sebagai pasir di laut, yang karena banyaknya tidak dapat dihitung.”

Kejadian 32:13-15 (TB) Lalu bermalamlah ia di sana pada malam itu. Kemudian diambilnyalah dari apa yang ada padanya suatu persembahan untuk Esau, kakaknya, yaitu dua ratus kambing betina dan dua puluh kambing jantan, dua ratus domba betina dan dua puluh domba jantan,
tiga puluh unta yang sedang menyusui beserta anak-anaknya, empat puluh lembu betina dan sepuluh lembu jantan, dua puluh keledai betina dan sepuluh keledai jantan.

Perenungan :
Kedua bagian paragraf di atas berisi bagian teologis dan humanis.

Bagian pertama Yakub meminta Tuhan melindunginya, kalau dirunut balik sebenarnya Tuhan yang menyuruh Yakub pulang ke Gerar.
Kejadian 31:3 (TB) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yakub: “Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, dan Aku akan menyertai engkau.”
Jelas ada janji perlindungan dan penyertaan Tuhan yang disampaikan.
Pesannya: kalau Tuhan yang menyuruh, kalau Tuhan yang menyertai, kalau Tuhan yang melindungi maka itu pasti terjadi walaupun di perjalanan Yakub harus menghadapi Esau atau kendala lainnya.
Janji penyertaan Tuhan sifatnya pasti dan di sini memerlukan iman dalam menjalankannya.

Kedua, secara humanis
Yakub berusaha sekuat tenaga mengatur strategi dan memberikan banyak sekali hadiah yang mahal-mahal dengan tujuan bisa melunakkan hati kakaknya Esau.
Seperti Amsal 17:8 (TB) Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung.
Perenungan nya tentunya apakah ‘suap’ Yakub yang berhasil melunakkan hati Esau?

Tidak salah berusaha bahkan Yakub patut dipuji dalam mengatur strategi yang brilian ini tetapi kita harus mengingat bahwa Tuhan lah yang membuat berhasil.
Penekanannya adalah bukan karena apa yang Yakub lakukan yang membuat ia berhasil melalui masalah nya lewat hartanya tetapi karena Tuhan turut berkerja di dalam nya.


Amsal 16:7
Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here