Jalan Kehidupan VS Jalan Kebinasaan

0
322

Oleh : IL

Amsal 6:20-23

Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.

Perenungan:

  1. Ada beberapa kata perintah yang harus dilakukan oleh kita sebagai seorang anak:
    a. Peliharalah perintah (= OBEY)
    b. Jangan menyia-nyiakan ajaran (=don’t ignore)
    c. Tambatkan senantiasa pada hati (=ANYTIME)
    d. Kalungkan pada leher (=ANYWHERE)
  2. Manfaat ketika seorang anak menaati apa yang diajarkan oleh orang tuanya:
    a. Mendapat tuntunan, tahu ke mana harus melangkah (GUIDANCE)
    (Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya,)
    b. Mendapat keamanan (SECURITY)
    (jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya,)
    c. Mendapatkan semangat baru setiap pagi (COURAGE)
    (jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.)
  3. Ada 3 alasan mengapa didikan orang tua itu sangat penting:
    a. Menerangi sesuatu yang gelap (Karena perintah itu pelita, )
    Anak jadi tahu membedakan mana yang baik dan tidak baik.
    b. Membukakan hal yang tidak terlihat (dan ajaran itu cahaya,)
    Anak yang semula tidak berpengalaman, menjadi mendapat pengetahuan, dibukakan mengenai banyak hal, sehingga kemudian dapat menjadi seorang yang dapat mengambil keputusan dengan bijak, seperti seorang yang melihat jalan di dalam cahaya terang, bukan seperti seorang buta yang meraba-raba berjalan dengan mencoba-coba, terseok-seok (trial and error).
    c. Mengoreksi sesuatu yang salah sehingga dikembalikan kepada jalur yang benar
    Tidak ada seorang pun manusia yang tidak pernah berbuat salah, ketika seorang anak menerima teguran lalu menerimanya dan melakukan tindakan koreksi, maka seperti sebuah kendaraan yang kembali ke jalan yang benar untuk terus mencapai tujuan.
    Ketika menolak teguran, seperti kendaraan yang meluncur keluar jalur dan bisa masuk ke dalam jurang kebinasaan.
    (dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan, )

Aplikasi:

  1. Belajar menerima perintah, ajaran, teguran dari orang tua bahkan orang lain sebagai sesuatu yang berharga, karena diri kita lah yang sesungguhnya yang akan mendapatkan manfaat terbesar.
  2. Siap melakukan tindakan koreksi ketika ada ketidakbenaran yang telah kita lakukan,
    karena keputusan tersebut akan berdampak langsung apakah kita menuju jalan kehidupan atau jalan kebinasaan.
  3. Jangan pernah berharap ketika melakukan ketidak taatan maka hidup kita akan baik-baik saja, karena itu sangat berlawanan dengan Firman Tuhan.
  4. Berhati-hati dengan filsafat-filsafat dunia yang mengajarkan hal-hal yang menyenangkan kedagingan kita, yang mengajarkan kebebasan berkehendak tanpa batas…
    Karena buahnya menuju kepada jalan kebinasaan.
  5. Bagi para orang tua, janganlah kita sampai lalai dalam mendidik (memberikan perintah, ajaran , teguran) kepada anak-anak kita.
    Jangan karena terlalu “sayang”, merasa sungkan, malas, atau tidak ingin konflik, lalu kita mengabaikan tugas penting sebagai wakil Allah dalam membangun anak-anak kita menjadi seorang yang dewasa dan bijaksana di dalam Tuhan.

Mazmur 127:4-5
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

  1. Ayat di atas juga berlaku bagi kita semua sebagai anak-anak Allah, wajib mengikuti perintah arahan teguran Firman Allah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here