Oleh : AP
Ayub 40:1-5 (TB) (39-34) Maka jawab TUHAN kepada Ayub:
(39-35) “Apakah si pengecam hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!”
(39-36) Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
(39-37) “Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan.
(39-38) Satu kali aku berbicara, tetapi tidak akan kuulangi; bahkan dua kali, tetapi tidak akan kulanjutkan.”
Perenungan
Pembicaraan pribadi antara Tuhan dan Ayub membuat Ayub sadar siapa dirinya.
Ayub hanya bisa menutup mulutnya dan tidak berani berkomentar apa-apa lagi.
Pemazmur mengatakan siapakah manusia? Umurnya seperti rumput yang hari ini dan besok hilang…begitu rapuh dan hari-harinya penuh dengan penderitaan dan kesulitan.
Penerapan
Semua filsafat dunia tentang Tuhan tidak bisa menjelaskan hakekat Tuhan.
Mendengarkan dan merenungkan Firman Nya membuka mata kita tentang kebenaran.
Kesimpulan:
Manusia bisa saja berteori macam-macam tentang Tuhan dan tidak mendapat kepuasan di dalamnya.
Tetapi hubungan pribadi dengan Tuhan akan menjawab semua pertanyaan tentang kehidupan ini.
Karena itulah Kasih Allah dinyatakan lewat AnakNya dan Ia memberikan petunjuk handbook untuk membimbing kita dalam kehidupan di dunia ini. Buku itu namanya BIBLE.
BIBLE = Basic Intructions Before Leaving Earth (Petunjuk-petunjuk Dasar Sebelum Meninggalkan Dunia).
