Oleh : IL
1 Samuel 15:24-25, 30
Berkatalah Saul kepada Samuel: “Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
Maka sekarang, ampunilah kiranya dosaku; kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN.”
Tetapi kata Saul: “Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu.”
Perenungan:
Dua kali Saul mengatakan akan sujud menyembah kepada Tuhan, Allah.
Tapi dengan syarat.. yaitu Samuel harus kembali bersama-sama Saul.
Samuel adalah nabi sekaligus hakim yang Tuhan tunjuk untuk mengurapi Saul menjadi raja.
Penyertaan nabi Samuel kepada raja Saul menggambarkan penyertaan Tuhan atas kepemimpinan Saul sebagai raja atas umat Tuhan.
Namun Samuel menolak menyertai Saul, karena Saul telah berulang kali mengabaikan apa yang Tuhan perintahkan.
Saul menyatakan akan mengikut Tuhan, asalkan Samuel mau tetap menyertainya.
Memang akhirnya Samuel ikut bersama-sama Saul hanya agar terlihat di hadapan tua-tua dan rakyat Israel.. namun itu hanya formalitas belaka..
Aplikasi:
- Bagaimana sikap hati kita dalam mengikut Tuhan?
Apakah kita merasa hal itu sebagai beban, sebagai keharusan karena orang tua menyuruhnya?
Ataukah kita sungguh-sungguh sadar bahwa menjadi umat Tuhan adalah anugerah Tuhan yang sangat besar, yang tidak semua orang mendapatkannya? - Apakah dalam perjalanan kita mengikut Tuhan, kita sering mengajukan syarat-syarat?
Yang kalau syarat tersebut dipenuhi barulah kita mau mengikut Tuhan.
Seakan-akan seperti Tuhan lah yang memerlukan kita, dan bukan kita yang perlu Tuhan.