Oleh : AP
1 Samuel 25:40 (TB) Para hamba Daud datang kepada Abigail di Karmel dan berkata kepadanya, demikian: “Daud menyuruh kami kepadamu untuk mengambil engkau menjadi isterinya.”
Perenungan
Bagaimana kiranya bila seorang perempuan dipinang seorang laki-laki yang berstatus buronan dan dikejar-kejar Raja?
Kebanyakan wanita yang masih ‘eling’ tentunya akan berfikir 1000 kali sebelum menjawab.
Daud dan pengikutnya adalah gerombolan buronan yang hidup berpindah-pindah dan nasib tidak tentu, berkeluarga dengan tipe orang seperti ini tentunya beresiko besar untuk seorang wanita dan anak-anaknya.
Tapi Abigail menerima pinangan Daud apa alasannya?
- Daud adalah seorang protektor.
(1 Samuel 25:16) ia melindungi gembala-gembala Nabal selama didekatnya.
Abigail sadar Daud adalah orang yang tidak akan membiarkan keluarganya terlantar. - Abigail tahu Daud adalah orang yang bijaksana dan bisa mengendalikan diri (1 Samuel 25:28-31) Mudah sekali bagi Daud membantai seisi rumah Nabal…tetapi argumen Abigail diterimanya dengan baik…ini menunjukkan Daud adalah hakim yang adil yang sadar mana yang benar dan mana yang salah meskipun dalam emosi dan amarah yang tinggi.
- Abigail sadar Daud sudah diurapi Tuhan untuk menjadi raja (1 Samuel 25:30) Abigail percaya kepada janji Tuhan dan urapannya. Ia sudah memandang Daud sebagai raja pilihan Tuhan atas Israel meskipun keadaan nya saat itu masih buron dari Saul. Abigail memandang ke depan dan mengaminkan janji Tuhan atas orang pilihannya. Ia adalah contoh orang yang beriman.
- Abigail mendapat kehormatan dari seorang janda menjadi istri calon raja.
Abigail adalah seorang janda kaya ketika Nabal mati kena stroke. Secara materi ia tidak mempunyai masalah….mungkin sudah banyak laki-laki lain yang siap meminangnya.
Tetapi bagi Abigail pinangan Daud sangat berarti karena Daud melihat kebijaksanaannya dan kecantikan sikapnya di atas kekayaannya.
Dengam kata lain Daud melihat karakter Abigail dan imannya kepada Tuhan sebagai yang lebih utama dibandingkan hal jasmaninya.