Anak Panah Di Tangan Pahlawan

0
480

Bacaan : Mazmur 127

Mazmur 127 ini ditulis oleh Salomo.
Penulis amsal mengajarkan beberapa hal yang sangat penting dan harus disadari semua umat manusia, sehingga ketika menyadari dan berespon benar, maka kehidupannya akan memiliki nilai-nilai yang benar, memiliki fondasi yang kuat sehingga tidak mudah digoyahkan.

Apa saja hal-hal yang harus disadari?

  1. Kedaulatan TUHAN atas hidup manusia
    ( Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah,
    sia-sialah usaha orang yang membangunnya;
    jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota,
    sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
    Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah
    — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.)

Pemazmur mengulang 2 kali frasa “Jikalau bukan TUHAN….. dan mengulang 3 kali kata “Sia-sialah

Hal pertama yang harus disadari adalah segala berkat, pencapaian, kesuksesan, keamanan, kesejahteraan.
Segala yang baik, itu semua adalah …..karena TUHAN !
Sungguh! semua karena Tuhan!
Bahkan….. sekalipun manusia berusaha sekuat tenaga sampai bersusah payah dengan segala strategi & kemaksimalan…jika Tuhan tidak berkehendak.. maka… sia-sia! Ups!
Sedemikian seriusnya hal ini, sehingga bukan saja umat Tuhan yang harus menyadari, tapi semua umat manusia dalam kondisi apa pun, dan apa pun kepercayaannya.

  1. Ada upah bagi orang-orang yang setia, taat & mengasihi Tuhan
    (sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.)
  2. Tentang anak-anak
    a. Anak-anak merupakan milik pusaka yang Tuhan berikan kepada pasangan orang tua.
    (Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN,)

b. Anak-anak juga adalah reward dari Tuhan, sehingga seharusnya tidak menjadi beban, sebaliknya mendatangkan sukacita karena anak sangatlah berharga.
(dan buah kandungan adalah suatu upah.)
c. Anak-anak sedari muda harus dididik, diarahkan
sehingga pada waktunya bisa dilesatkan untuk mencapai sasaran, yaitu visi Tuhan, tujuan Tuhan, targetnya Tuhan bukan target orang tua, bukan juga tujuan diri anak tersebut.
(Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.)
Orangtua disebutkan seperti pahlawan yang melesatkan anak panah tersebut, Otoritas, kuasa & amanat sudah Tuhan berikan kepada masing-masing orangtua, agar dengan wibawa Anak Allah melakukan tugasnya sesuai dengan kehendak Tuhan, mempersiapkan generasi mencapai sasaran Tuhan.
d. Anak-anak yang sudah dipersiapkan dengan benar, akan membawa sukacita & berdampak bagi lingkungannya
(Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu.
Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.)

Aplikasi:

  1. Saat keberhasilan apa pun ..selalu amini baik dalam hati dan dalam perkataan bahwa…Jikalau bukan Tuhan… seberapa besar pun usaha kita akan sia-sia.
  2. Memposisikan diri menjadi orang yang dicintai Tuhan, yaitu yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
    Yohanes 14:15
    “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
  3. Anak-anak adalah amanat Tuhan, untuk kita didik sesuai nilai-nilai Kerajaan Allah, untuk menjadi orang yang berguna bagi Kerajaan Allah,
    yang hidupnya memuliakan nama Allah Pencipta, yang menyukakan hati Tuhan.
  4. Sebagai orangtua perlu mendekatkan diri pada Tuhan, untuk menerima arahan Tuhan bagaimana mendidik anak sesuai keunikan masing-masing yang Tuhan berikan, sehingga anak menyadari ada rancangan Tuhan yang luar biasa, yang jauh lebih indah dari rancangannya sendiri…sehingga anak dengan sukacita mau masuk ke dalam rancangan Tuhan, mau dibentuk diproses menjadi seperti yang Tuhan mau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here