Lupa Diri

0
1024

Oleh : AP

Pembacaan 2 Tawarikh 26

Dalam penciptaan malaikat-malaikat dikisahkan ada seorang malaikat yang merasa diri berbeda dan spesial sehingga ia mengangkat tinggi dirinya, menjadi pemimpin malaikat-malaikat lainnya dan ia memberontak kepada penciptanya.
Ia memang berhasil menjadi pemimpin tetapi tempatnya bukan di surga lagi melainkan di bumi.
Ia manjadi Iblis-blis dan kerajaannya adalah kegelapan.

Perenungan
Keinginan untuk menguasai, memiliki dan dihormati membuat seorang yang bernama Uzia sudah mendapatkan semuanya itu tidak puas.
Nama terkenal, bangsa-bangsa yang takluk kepadanya, prajurit yang setia dengan tehnologi pertempuran yang sangat modern (2 Tawarikh 26:16).

Kisah ini dicatat untuk mengingatkan manusia bahwa manusia tidak harus memiliki segalanya…ada batas-batas kekuasaan dan kepemilikan manusia di dunia ini.

Uzia boleh memiliki semuanya dalam dunia ini, tetapi jabatan imam adalah hak prerogatif Tuhan.

Ayat 16 mencatat bahwa bahkan setelah Tuhan memberikan semuanya kepada Uzia (dengan pertolongan-pertolongan ajaib dari langit-ayat 15), Uzia masih tidak puas.

Ia menjadi tinggi hati dan berubah setia kepada Tuhan.

Ia mulai masuk ke daerah Kudus dan menginjak-injak hak imam dan menyatakan dirinya sebagai raja sekaligus pemimpin religius nya.

Penerapan
Semenjak manusia jatuh dalam dosa, maka keinginannya dan nafsunya menjadi tidak terkendali dan semuanya mengarah kepada kejahatan dan dosa.

Karena itu Allah mengusir manusia dari Eden dan membatasi semua kekuatan dan kemampuannya.

Manusia selalu ingin menjadi seperti allah, tetapi sejarah membuktikan hanya kehancuran dan kerusakan yang terjadi.

Karena itu Paulus mengatakan cukup anugerah Allah dalam hidupnya, meskipun ada duri dalam dagingnya.
Karena dalam kelemahan lah ia dikuatkan untuk selalu setia kepada Tuhan.

2 Korintus 12:7
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

Kalau saya dan saudara masih mengalami keterbatasan dan kesulitan itu karena Tuhan masih mengasihi kita…Dengan maksud supaya kita jangan meninggikan diri seperti Uzia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here