Oleh : IL
1 Samuel 24:3-7 (BIMK)
Maka sampailah Saul di dekat beberapa kandang domba di tepi jalan. Di situ ada pula sebuah gua, dan Saul masuk untuk buang hajat. Kebetulan sekali Daud dan anak buahnya sedang bersembunyi di gua itu juga, lebih ke dalam lagi.
Lalu berkatalah anak buah Daud kepadanya, “Inilah kesempatan bagi Bapak! Bukankah TUHAN telah berkata kepada Bapak demikian, ‘Musuhmu akan Kuserahkan kepadamu, perbuatlah sekehendakmu atas dia!'”
Kemudian Daud menyelinap ke tempat Saul dan dengan diam-diam dipotongnya sedikit pinggir jubah Saul.
(24-6) Tetapi setelah itu, Daud merasa bersalah karena ia telah melakukan hal itu.
(24-7) Ia berkata kepada anak buahnya, “Semoga TUHAN menjaga jangan sampai aku berbuat jahat terhadap rajaku yang telah dipilih TUHAN. Sedikit pun tak boleh aku menyakitinya, karena dia raja pilihan TUHAN!”
(24-8) Demikianlah Daud menenangkan anak buahnya, dan tidak mengizinkan mereka menyerang Saul.
1 Samuel 26:8-11
Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: “Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali.”
Tetapi kata Daud kepada Abisai: “Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?”
Lagi kata Daud: “Demi TUHAN yang hidup, niscaya TUHAN akan membunuh dia: entah karena sampai ajalnya dan ia mati,
entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.
Kiranya TUHAN menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang yang diurapi TUHAN.
Ambillah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi.”
Menarik sekali…
Dua kali Tuhan menempatkan Saul dalam tangan Daud sehingga Daud bisa melakukan apa pun terhadap Saul termasuk membunuhnya.
Ketika hal itu terjadi, ada 2 macam respon:
a. anak buah Daud menyimpulkan bahwa Tuhan memberi kesempatan kepada Daud untuk menghabisi Saul.
b. Daud dengan berdebar-debar tahu bahwa bukan itu (membunuh Saul) yang Tuhan maksud, Daud menyerahkan penghakiman dan pembalasan ke dalam tangan Tuhan, Daud tidak mau bertindak gegabah melakukan pembalasan.
Maksud Tuhan menyerahkan Saul dalam tangan Daud adalah Tuhan mau agar kebaikan Daud nyata di depan orang yang berniat jahat kpdnya. Sekaligus Tuhan juga memberikan peringatan keras bagi Saul.
Perenungan:
Dua peristiwa di atas menunjukkan karakter Daud yang luar biasa.
- Daud memiliki penguasaan diri yang luar biasa.
Tindakan-tindakannya tidak ditentukan oleh perasaan, kepentingan diri, maupun kondisi situasi.
Keputusan Daud hanya didasarkan kepada nilai-nilai kerajaan Allah, sbb:
a. Struktur Kerajaan Allah.
Daud tahu bahwa raja pemimpin bangsa diangkat oleh Tuhan, dan hanya Tuhan sendirilah yang berhak menaikkan dan menurunkan.
b. Pengurapan Tuhan
Sebagai orang yang menerima pengurapan Tuhan, Daud tahu betul betapa penting dan agungnya menjadi orang pilihan menjadi orang yang diurapi Tuhan. Daud tidak berani “menyentuh” Saul sebagai orang yang Tuhan urapi menjadi raja sebelumnya.
c. Pembalasan
Pembalasan dan penghakiman adalah hak Tuhan. Dengan percaya akan keadilan Tuhan, Daud menyerahkan segala penghakiman kepada Tuhan Allah Hakim Yang Mahaadil. - Daud memiliki kebaikan hati yang luar biasa.
Dengan kerendahan hati Daud sungguh-sungguh menghormati Saul sekalipun karakter dan tindakan Saul sangat tidak terpuji, memalukan, bahkan sangat jahat. Daud membalas kejahatan Saul dengan kebaikan demi kebaikan.
Dan Saul pun memuji karakter Daud yang tak ada bandingannya ini.
1 Samuel 24:19
Who else
would let his enemy get away when he had him in his power? May the LORD reward you well for the kindness you have shown me today.
=> hampir tidak ada orang yang akan membiarkan musuhnya begitu saja saat ada kesempatan dan diberi kuasa penuh terhadap musuh.
- Daud memiliki kepekaan luar biasa sehingga ia bisa tahu mana yang sungguh-sungguh menjadi kehendak Tuhan.
Daud tidak mengambil kesimpulan gegabah tentang kehendak Tuhan hanya dari situasi kondisi (circumstances).
Pengenalannya kepada Tuhan menjadikan Daud tahu apa yang Tuhan maksudkan dengan menaruh Saul ke dalam tangan Daud, sama sekali bukan supaya dihabisi oleh Daud. Tuhan mau menunjukkan dengan terang benderang bahwa Daud adalah orang benar, dan sangkaan tuduhan Saul bahwa Daud berupaya membunuhnya adalah salah besar!
Aplikasi:
- Menguasai diri tetap memegang nilai-nilai Kerajaan Allah seberat apa pun tekanan yang kita alami, seburuk apa pun situasi yang kita hadapi. Sehingga orang akan melihat ada perbedaan dalam kehidupan kita, dan nama Tuhan dimuliakan.
Titus 2:6-7a
Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.
- Memahami bahwa pembalasan adalah hak Tuhan.
Tidak membalas ketika ada orang yang berbuat jahat kepada kita, karena itu dapat menjadi kesempatan Tuhan menyatakan karakter Kristus di dalam kita, sehingga menarik orang datang kepada Tuhan Yesus.
Mazmur 37:5-6
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
Filipi 4:5
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
- Berhati-hati dalam menyimpulkan kehendak Tuhan.
Tidak selalu setiap pintu yang terbuka (kesempatan) berarti Tuhan ingin kita menerobos masuk ke dalamnya.
Hubungan yang erat dengan Tuhan akan memunculkan kepekaan, dan ketaatan memegang nilai-nilai kebenaran akan menuntun kita memutuskan jalan mana yang akan kita ambil.