Keras Hati vs Takut Akan Tuhan

0
81

Oleh : IL

Keluaran 8:1-12

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah menghadap Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku; jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan menulahi seluruh daerahmu dengan katak. Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu. Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu dan segala pegawaimu.”
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan dan ke atas kolam, dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir.”
Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, maka bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir.
Tetapi para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga mereka membuat katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir. Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata:
“Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak itu dari padaku dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi, supaya mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN.”
Kata Musa kepada Firaun: “Silakanlah tuanku katakan kepadaku, bila aku akan berdoa untukmu, untuk pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak-katak itu dilenyapkan dari padamu dan dari rumah-rumahmu, dan hanya tinggal di sungai Nil saja.”
Katanya: “Besok.” Lalu kata Musa: “Jadilah seperti katamu itu, supaya tuanku mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti TUHAN, Allah kami.
Maka katak-katak itu akan dijauhkan dari padamu, dari rumah-rumahmu, dari pegawai-pegawaimu dan dari rakyatmu; dan hanya akan tinggal di sungai Nil saja.”
Lalu Musa dan Harun keluar meninggalkan Firaun, dan Musa berseru kepada TUHAN karena katak-katak, yang didatangkan-Nya kepada Firaun.

Perenungan:
Firaun, raja Mesir adalah seorang raja yang tidak mengenal Tuhan, raja yang tidak takut akan Tuhan.
Ketika dengan perantaraan Musa, Tuhan memerintahkan Firaun untuk membebaskan bangsa Israel, Firaun sama sekali tidak merasa takut berurusan dengan Tuhan, bahkan dengan kesombongannya ia menantang Tuhan.

Keluaran 5:2
Tetapi Firaun berkata: “Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi?
Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.”

Salah satu cara Tuhan untuk memaksa Firaun agar membebaskan bangsa Israel adalah dengan mengusik kenyamanannya.
Tuhan sudah memberikan tulah pertama yaitu air menjadi darah, sampai tidak ada air segar sedikitpun.
Pada tulah kedua pun, Tuhan membuat seluruh rumah-rumah rakyat sampai istana firaun dipenuhi oleh katak, yang naik ke tempat tidur, masuk tempat memasak makanan, bahkan sampai memanjat-manjat naik ke kaki, badan, kepala…. sungguh menjijikkan!

Saat kenyamanannya terusik, Firaun dengan terpaksa mau mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan.
Firaun meminta Musa berdoa agar katak-katak itu dijauhkan, dan Firaun mengatakan bahwa ia akan membiarkan bangsa Israel pergi untuk beribadah kepada Allah. Namun … apakah itu benar-benar terjadi?
NO! Sama sekali tidak!

Keluaran 8:15
Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya
— seperti yang telah difirmankan TUHAN.

Ternyata..
Ketaatan karena terpaksa tidak akan bertahan lama.
Ketika seseorang tidak takut akan Tuhan, maka ia tidak merasa gentar ataupun takut ketika ada seseorang menyampaikan firman Tuhan, perkataan Tuhan.
Ia benar-benar tidak mengenal Tuhan, yang adalah Allah Penciptanya.
Ia tidak merasa memiliki kewajiban untuk harus mendengarkan perkataan Tuhan Pencipta.
Ketika Tuhan menulahi Mesir dengan menggunakan tanda-tanda supranatural, bukan hal-hal yang biasa terjadi…
Firaun terpaksa menurut, dan itu dilakukan bukan atas dasar takut akan Tuhan, namun hanya agar kenyamanannya bisa kembali.
Ketika mulai ada sedikit saja kelegaan… dengan mudah ia kembali memberontak, bahkan tanpa takut ia menarik kembali ucapannya bahwa ia akan membiarkan Israel pergi.

Aplikasi:

  1. Apakah kita sudah sungguh-sungguh mengenal Tuhan?
    Menyadari siapa Tuhan Allah, dan siapa kita sesungguhnya yang adalah ciptaan Tuhan.
  2. Apakah kita sudah sungguh-sungguh takut akan Tuhan?
    Sehingga ketaatan kita adalah karena rasa hormat dan mengasihi Tuhan, bukan karena takut dihukum atau agar kenyamanan kita tidak terusik.

Amsal 28:14
Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here