Khotbah atau Entertainment?

0
107

Oleh : AP

1 Tesalonika 2:4, 9 (TB) Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.

Perenungan
Church of England di Inggris memutuskan mengganti kata ‘Church’ dengan ‘Community’.
Gereja Anglikan ini menganggap kata ‘komunitas’ akan membuat orang lebih nyaman dan mau bergabung dalam komunitas mereka.
Dengan kata lain kata ‘Gereja’ yang diucapkan Yesus sendiri dalam alkitab akan dihapuskan.
Dalam surat kepada jemaat Tesalonika Paulus menjelaskan kembali bahwa semua ajaran atau khotbah yang disampaikan haruslah megenai kebenaran Injil.
Mungkin ada yang tertegur atau tidak suka tetapi Firman Tuhan bukan cuma untuk entertainment atau lawakan, Firman Tuhan disampaikan sesuai kebenaran.
Kebenaran itu yang akan memerdekakan , mendidik dan mengajar jemaat.
2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Karena itu bagi yang menyampaikan Firman Tuhan tidak usah takut tidak disukai pendengar selama kebenaran yang disampaikan, sebaliknya semua yang mendengar Firman jangan menyalahkan pengkhotbah tetapi introspeksi atas setiap teguran Firman Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here