Sungguh-Sungguh

0
650

Oleh : IL

BE Matius 13:3b-9

(FAYH)
“Seorang petani menabur benih di ladangnya. Ketika ia menabur benih-benih itu di tanah, ada beberapa yang jatuh di jalan,
dan burung-burung pun datang memakannya.

Beberapa benih yang lain jatuh di atas tanah dangkal yang berbatu-batu.
Benih itu pun segera tumbuh, tetapi setelah kena sinar matahari yang terik, tunas-tunas itu layu dan mati, sebab akarnya hanya sedikit.

Ada juga benih yang jatuh di antara semak duri, dan semak duri itu kemudian menghimpit tunas yang masih lemah itu sampai mati.

Tetapi ada beberapa yang jatuh di tanah yang subur dan menghasilkan panen, ada yang tiga puluh, enam puluh, bahkan seratus kali lipat dari jumlah yang ditanam.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan baik-baik! “

Perenungan:
Perumpamaan tentang benih ini ditulis oleh ketiga penukis Injil sinoptik, Matius, Markus & Lukas.
Hal ini menunjukkan bahwa hal yang Yesus sampaikan ini begitu penting, dan menyangkut esensi kekristenan.

Apakah yang Yesus sampaikan dalam perumpamaan ini?

Tentang sikap hati orang saat mendengar Firman Tuhan.
Dalam mendengar Firman, harus ada sikap hati yang “militan”
Ga asal-asalan
Ga setengah-setengah.

Yesus memberitahukan dengan sangat jelas bahwa …ketika seseorang mendengar saja, tidak berusaha mengerti, maka firman tersebut akan hilang begitu saja…ga ada sisa!

Juga ketika menerima, namun tidak memelihara, maka iman akan kering, bahkan mati, tidak ada sisa iman lagi.

Karena ketika mengerti, namun tidak menaruh Firman sebagai prioritas & otoritas utama, tidak sungguh-sungguh menghidupi,
maka akan terdesak oleh kekuatiran, maupun kesenangan, sehingga hidup orang tersebut tidak ada buah-buah kebenaran.
Sama saja dengan orang dunia, tidak ada bedanya.
Menghadapi kesulitan sama-sama kuatir, sama-sama stress, sama-sama tidak taat, sama-sama melanggar Firman.
Menghadapi keadaan baik, malah jadi sama-sama hedonis, materialis, hanyut dalam kenikmatan dunia.

So…
Perlu komitmen untuk dengan sangat serius:

  1. Mencari firman setiap hari.
  2. Mempelajari setiap firman yang kita terima, ada upaya sungguh-sungguh ingin tahu apa yang Tuhan ingin sampaikan lewat FirmanNya tersebut.

Matius 7:7-8
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima
dan setiap orang yang mencari, mendapat
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Kepada orang-orang yang bersungguh hati, Tuhan akan bukakan apa yang menjadi maksud setiap firman. Amin!

  1. Merespon setiap firman yang terima, bukan hanya menerima dengan gembira, mengaminkan.
  2. Namun sungguh-sungguh menghidupi.
    Sampai firman Tuhan itu mengubah cara kita berpikir, cara kita berkata-kata, cara kita bertindak, cara kita memutuskan setiap hal
    (memutuskan pekerjaan apa yang dikerjakan…, mencari pasangan hidup..bagaimana mengisi waktu hidup kita… dan seterusnya)
    bagaimana berespon terhadap setiap masalah..Ada ketaatan penuh!

Sehingga firman yang ditaburkan Tuhan dalam hati setiap kita, akan menghasilkan buah-buah yang lebat, ada pembaharuan budi,
ada karakter yang diubahkan, ada buah roh, ada buah perbuatan-perbuatan baik yang berkenan kepada Tuhan, sehingga memancarkan kasih & kemuliaan Tuhan..sehingga orang melihat & memuliakan Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here