Oleh : IL
(BE Lukas 10:1-9)
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota
dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kata-Nya kepada mereka:
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu:
Damai sejahtera bagi rumah ini.
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya.
Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah.
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Perenungan:
- Yesus menggambarkan keadaan dunia sebagai ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (Yohanes 4:35)
Hal ini menggambarkan bagaimana urgent nya untuk mengabarkan Injil.
Petani akan paham benar bagaimana pekerjaan memanen itu tidak dapat ditunda, harus dikerjakan dengan segera dan cepat.
Panen tidak dspat dibiarkan terlalu lama karena akan membusuk.
Dan apa yang Yesus katakan?
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.”
Jadi.. apa yang harus dilakukan?
Yesus memberikan beberapa perintah, sebagai berikut:
a. Mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian (Allah) supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. (para utusan Injil).
b. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Yesus mengutus murid-muridNya utk memberitakan ttg keselamatan dari Tuhan kepada orang2 yang belum mengenal Tuhan.
Sebuah pengutusan yg tidak mudah dan berbahaya.
Para murid diperintahkan untuk tidak membawa tongkat juga uang, kondisi yang benar-benar digambarkan seperti domba..
Oh Bukan!
Tapi anak domba! yang tidak memiliki apa pun yang dapat digunakan untuk membela diri.
Di sinilah para murid sedang dilatih untuk berjalan dalam ketaatan dan dengan iman agar dapat memahami bahwa penginjilan adalah karya Allah sendiri, dan Allah lah yang akan mencukupkan segala sesuatunya, Allah juga yang akan melindungi mereka dari segala bahaya.
Namun.. bukankan Yesus sendiri telah mengatakan bahwa..
Matius 10:16, 18, 22-24, 28-29, 31
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya.
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit?
Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Penganiayaan, bahkan pembunuhan yang dialami para utusan Injil sama sekali bukan karena Tuhan kurang berkuasa memberikan perlindungan.
Namun… karena Tuhan mengijinkannya..
Tanpa seijin Tuhan, tidak ada sesuatu pun yang dapat terjadi.
- Perintah Yesus agar tidak memberikan salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan menunjukkan urgensi misi yang dijalankan.
Hal ini untuk mencegah distraksi (pengalihan) dari misi yang Tuhan berikan.
Memberi salam, mengobrol, menyimpang dahulu ke rumah seseorang, dapat mengalihkan utusan Injil dari tugas yang Yesus berikan…
sehingga dengan tegas Yesus memerintahkan..
Jangan memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Sebaliknya, ketika sudah sampai ke satu rumah..
Hal pertama yang dilakukan adalah mengucapkan salam Damai sejahtera bagi rumah tersebut.
Yesus menjelaskan bahwa salam damai sejahtera tersebut bukanlah hanya kata-kata sapaan, atau seperti ungkapan menyatakan permisi kepada tuan rumah..tapi utusan Yesus benar-benar menjadi wakil Yesus sendiri, menjadi duta Kerajaan Allah yang membawa damai bagi orang-orang yang mau menerimanya.
Lukas 10:5b-6
Damai sejahtera bagi rumah ini.
Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya.
Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
- Hal yang boleh diterima oleh para utusan Injil adalah menerima kebaikan tuan rumah untuk tinggal dalam rumah mereka, dan menerima makanan yang dihidangkan.
Selain itu.. para utusan Injil tidak diperkenankan menerima uang.
Menarik sekali…
Yesus memberikan petunjuk agar para murid memakan & minum apa yang diberikan, yang dihidangkan tuan rumah.
Petunjuk ini diberikan sampai diulang 2 kali (7a, 8b).
Mengapa?
Karena utusan-utusan Yesus pada saat itu sebagian besar, atau mungkin seluruhnya adalah orang-orang Yahudi.
Bagi orang Yahudi, banyak sekali aturan dan pantangan untuk tidak memakan makanan tertentu, bahkan cara menyiapkan makanan pun menjadi perhatian penting..seperti cara menyembelih hewan, dan seterusnya.
Dan…
Ketika Yesus memerintahkan agar para utusan Injil menerima apa yang dihidangkan, tanpa ada keberatan hati nurani…
Hal ini menunjukkan bagaimana para utusan Injil sudah tidak lagi fokus kepada diri mereka sendiri, satu-satunya fokus adalah menyampaikan Kerajaan Allah kepada orang-orang yang belum mendengar…
Mereka rela mengesampingkan kepentingan mereka sendiri demi sampainya Injil kepada lebih banyak jiwa…
- Lewat petunjuk pelaksanaan pengabaran Injil yang disampaikan keada 70 murid, Yesus benar-benar menekankan pentingnya berita disampaikan dengan cepat, dan dengan integritas, sehingga Yesus menghilangkan faktor-faktor yang dapat menurunkan integritas dan kredibilitas pembawa pesan Injil tersebut.
Perintah untuk jangan berpindah-pindah rumah juga dimaksudkan agar pemberita Injil tidak mencari kenyamanan diri dengan mencari rumah yang lebih besar, fasilitas yang lebih enak dan menyenangkan..
Ketika pemberita Injil fokus kepada jiwa-jiwa, dan tidak mencari kenyamanan diri.. maka orang-orang di luar Tuhan akan melihat kesungguhan hati dan ketulusan para pekabar Injil, sehingga hal tersebut akan menarik oran datang kepada Tuhan.
Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah.
Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Aplikasi:*
- Menyadari keberadaan kita di dunia adalah untuk suatu tugas, yaitu menjadi kawan sekerja Allah menyampaikan kabar keselamatan,
kabar tentang Kerajaan Allah.
Menyampaikan harapan di tengah dunia yang menuju kepada kebinasaan.
Mulai memperhatikan jiwa-jiwa di sekeliling kita.
Minta hikmat dan keberanian untuk memberitakan Injil.
Taat saat Tuhan mengutus. - Berdoa meminta kepada Allah agar dibangkitkan lebih banyak pekerja, agar lebih banyak orang terpanggil dan menjadi penuai bagi jiwa-jiwa yang haus akan Tuhan.
- Mengabarkan Injil dengan integritas yang teruji, fokus kepada jiwa-jiwa… tidak fokus kepada diri sendiri.