Tidak Cukup Datang Pada Tuhan…… Harus Ada Pertobatan!

0
14

Oleh : IL

Hakim-hakim 20:17-28

Juga orang-orang Israel dihitung jumlahnya; dengan tidak termasuk suku Benyamin ada empat ratus ribu orang yang bersenjatakan pedang; semuanya itu prajurit.
Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel. Di sana mereka bertanya kepada Allah: “Siapakah dari kami yang lebih dahulu maju berperang melawan bani Benyamin?” Jawab TUHAN: “Suku Yehudalah lebih dahulu.”
Lalu orang-orang Israel bangun pagi-pagi dan berkemah mengepung Gibea.
Kemudian majulah orang-orang Israel berperang melawan suku Benyamin; orang-orang Israel mengatur barisan perangnya melawan mereka dekat Gibea.
Juga bani Benyamin maju menyerang dari Gibea dan menggugurkan ke bumi dua puluh dua ribu orang dari antara orang Israel pada hari itu.
Tetapi laskar orang Israel mengumpulkan segenap kekuatannya, lalu mengatur pula barisan perangnya di tempat mereka mengatur barisannya semula.
Kemudian pergilah orang-orang Israel, lalu menangis di hadapan TUHAN sampai petang, sesudah itu mereka bertanya kepada TUHAN: “Akan pergi pulakah kami berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu?” Jawab TUHAN: “Majulah melawan mereka.”
Tetapi ketika orang-orang Israel pada hari kedua sampai di dekat bani Benyamin,
maka pada hari kedua itu majulah suku Benyamin dari Gibea menyerbu mereka, dan digugurkannya pula ke bumi delapan belas ribu orang di antara orang-orang Israel; semuanya orang-orang yang bersenjatakan pedang.
Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN.
Dan orang-orang Israel bertanya kepada TUHAN — pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah,
dan Pinehas bin Eleazar bin Harun menjadi imam Allah pada waktu itu — kata mereka: “Haruskah kami maju sekali lagi untuk berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu, atau haruskah kami hentikan itu?” Jawab TUHAN: “Majulah, sebab besok Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu.”

Perenungan:
Peristiwa di atas adalah perang saudara yang terjadi di Israel, pada jaman Pinehas cucu Harun…
Pada waktu itu, ada orang-orang dursila di kota Gibea Benyamin yang telah melakukan kejahatan yang sangat jahat, namun dilindungi oleh saudara-saudara sesuku Benyamin.
11 suku Israel mengambil tindakan yang benar yaitu meminta suku Benyamin menyerahkan orang-orang dursila tersebut.
Ketika suku Benyamin menolak menyerahkan orang-orang dursila tersebut….
11 suku Israel tersebut menghadapi situasi yang sulit…
Mereka berkewajiban untuk mengadili kejahatan saudara mereka dari suku Benyamin, namun itu artinya harus memerangi saudara mereka sendiri…
Sebelum memerangi…. ke-11 suku Israel datang kepada Tuhan.
Apa tujuannya? Meminta strategi, siapa yang harus maju agar bisa menang!
Lalu apa yang terjadi?
Tuhan menjawab…
Namun yang terjadi adalah kekalahan besar… 18.000 prajurit Israel yang bersenjata pedang gugur…
Dan hal itu terjadi sebanyak 2 kali!
Barulah pada kali yang ke-3 Tuhan memberikan kemenangan.

Mengapa sekalipun Israel meminta petunjuk Tuhan di hari ke-1 dan ke -2 dalam perang melawan bani Benyamin… namun Israel kalah besar!!
Apakah Tuhan kurang berkuasa?
Ternyata tidak!
Pada peperangan hari ke-3, dengan sangat tegas Tuhan menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan kepada Israel.
Hal ini menyatakan bahwa kekalahan perang di hari pertama dan kedua tetap ada dalam kendali Tuhan.

Beberapa penafsir membahas tentang kekalahan Israel sebagai bentuk penyucian oleh Tuhan.
Kondisi rohani Israel saat itu sudah mulai menjauh dari Tuhan… banyak praktek-praktek penyembahan kepada berhala akibat kawin campur dengan penduduk Kanaan.
Tuhan ingin Israel bukan hanya mengalami kemenangan secara jasmani, namun juga dalam hal rohani, yaitu mengalami pemulihan hubungan dengan Tuhan, kembali terhubung dengan Tuhan.

Pada kali pertama dan kedua, Israel hanya datang kepada Tuhan untuk mendapatkan kemenangan saja, bukan sungguh-sungguh mencari Tuhan… sama sekali tidak ada pertobatan!
Meskipun Tuhan memberikan petunjuk, namun hasilnya adalah kekalahan besar.
Saat Israel merendahkan hati dengan berdoa dan berpuasa, dan mau bertobat… memberikan korban kepada Tuhan sebagai pendamaian, dan tindakan penyembahan kepada Tuhan yang mengikuti aturan Tuhan… maka barulah Tuhan memberikan kemenangan!
Karena Israel yang telah cemar kembali dikuduskan, menjadi umat yang memiliki perjanjian dengan Tuhan.

Aplikasi:
Ketika sudah datang kepada Tuhan namun masih mengalami kekalahan..
ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
a. jangan kecewa, jangan menyerah.
b. tetap percaya Tuhan yang memegang kendali, & Tuhan punya maksud dengan membiarkan kita mengalami kekalahan.
c. menilik diri kita apakah ada hal-hal yang Tuhan tidak berkenan yang Tuhan mau agar kita buang.
d. merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan berdoa dan berpuasa.. melakukan pendamaian dengan Tuhan
e. percaya bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan kepada umat yang memiliki perjanjian dengan Tuhan.

2 Tawarikh 7:14
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here