Sikap Benar Seorang Kaya Raya

0
8

Oleh : AP

Kejadian 23:6, 12-13, 15-16 (TB) “Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorang pun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu.”
Lalu sujudlah Abraham di depan penduduk negeri itu.
serta berkata kepada Efron dengan didengar oleh mereka: “Sesungguhnya, jika engkau suka, dengarkanlah aku: aku membayar harga ladang itu; terimalah itu dari padaku, supaya aku dapat menguburkan isteriku yang mati itu di sana.”
“Tuanku, dengarkanlah aku: sebidang tanah dengan harga empat ratus syikal perak, apa artinya itu bagi kita? Kuburkan sajalah isterimu yang mati itu.”
Lalu Abraham menerima usul Efron, maka ditimbangnyalah perak untuk Efron, sebanyak yang dimintanya dengan didengar oleh bani Het itu, empat ratus syikal perak, seperti yang berlaku di antara para saudagar.

Perenungan
Ketika Abraham menjadi sangat kaya dan mempunyai kuasa setidaknya kita bisa melihat sikap hati dan penguasaan diri sebagai bentuk kerendahan hati nya di masyarakat.

  1. Abraham menjadi teladan sebagai anak Tuhan.
    Ia bersikap sopan dan meminta izin untuk menguburkan Sarah dan ia sadar ia hanya pengembara di Hebron walaupun secara janji Tuhan sudah memberikannya kepada Abraham.
  2. Ia tidak sombong dan menggunakan kekuatan pasukannya untuk memaksa masyarakat mengikuti keinginannya, status Abraham adalah sudah seperti seorang pangeran di Hebron.
  3. Tidak mengambil untung secara gratisan walaupun masyarakat rela memberikannya secara sukarela…ini menunjukkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan sepertinya Abraham banyak memberkati mereka (ingat kasus sumur-sumur Abraham yang disabot).
    Abraham membayar full seharga yang diminta oleh masyarakat walaupun tidak murah (400 syikal perak = kurleb seharga 13 budak) yaitu seharga umum orang bertransaksi di sana saat itu.
    Pelajarannya: sudah diberkati bukan berarti berarti sombong dan menekan atau memanfaatkan situasi dan kondisi orang lain tetapi melakukan selayaknya apa yang harus dilakukan bahkan kadang memberi lebih dari apa yang diminta orang lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here