Self Control

0
532

Oleh : IL

Bacaan: Amsal 23

Amsal 23 memberikan beberapa larangan tentang hal-hal apa yang tidak boleh dilakukan, dan harus dihindari.
Sehingga dalam situasi kondisi apa pun, tetap dapat mengendalikan diri.

Apa saja nasihat amsal 23?

  1. Menguasai nafsu
    a. ketika makan dengan seorang pembesar
    Mengapa?
  • jangan sampai nafsu kita membuat kita terlihat rakus, dan kehilangan harga diri, dan bertindak memalukan
  • jangan sampai kita begitu bernafsu memakan hidangan yang lezat-lezat juga mahal, lalu menjadi seperti orang yang berhutang, sudah dikuasai, sehingga tidak punya kuasa untuk menolak ketika didesak melakukan hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
  • jangan sampai karena fokus pada makanan lezat, kita menjadi terlalu mudah menyetujui perjanjian yang sebenarnya merugikan kita.
    Contohnya: Esau yang terlalu dikuasai nafsu, sehingga dengan mudah menukar hak kesulungannya hanya dengan semangkuk sup kacang merah.

b. ketika diajak makan oleh orang kikir.
Mengapa?

  • orang kikir selalu bertindak atas dasar berapa besar keuntungan yang akan didapat ketika melakukan sesuatu.
    Mungkin ada maksud tersembunyi dibalik penawarannya untuk makan makanan yang lezat-lezar & mewah tersebut.
  • ketika menerima suatu yang diberikan secara tidak tulus, akan segera terasa mungkin dari perubahan sikap si pemberi yang sebenarnya tidak tulus ketika menawarkan kepada kita. Bila kita sudah terlanjur menerima, akibatnya adalah penyesalan.

c. terhadap kekayaan
(jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali. )
Kekayaan itu berasal dari Tuhan, Tuhan memberikan untuk suatu tujuan, yaitu agar orang percaya mengalami kebaikan Tuhan.
Sehingga dapat memberikan kesaksian kepada orang yang belum mengenal Tuhan.
Selain itu, untuk digunakan bagi kepentingan Kerajaan Allah, bukan dipakai untuk pemuasan diri sendiri.

Ketika seseorang bernafsu untuk menjadi kaya, sekalipun jalan yang dilakukan terlihat baik, misal bekerja keras secara luar biasa..
namun motivasi menjadi kaya itu tetap kurang berkenan kepada Tuhan.
Mengapa? Karena ia telah menjadikan kekayaan menjadi yang utama, bukan Tuhan.

Matius 6:20-21, 24
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

  1. Berbicara tepat sasaran
    (Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.)
    Sekalipun niat kita baik,…ternyata…ada hal-hal yang tidak perlu dilakukan.
    Salah satunya, adalah tidak perlu menasihati seorang yang bebal.
    Mengapa? Karena tidak akan berhasil!

Amsal 9:8
Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,

Matius 7:6
“Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”

  1. Melakukan keadilan sekaligus kasih
    (Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, dan memasuki ladang anak-anak yatim.
    Karena penebus mereka kuat, Dialah yang membela perkara mereka melawan engkau.)

Larangan memasuki ladang anak-anak yatim diberikan tanpa kecuali, sekalipun apabila ada urusan utang piutang.
Aturan & nilai-nilai yang Tuhan berikan lewat Salomo ini lebih tinggi dari nilai-nilai dunia.
Dunia mengesahkan seseorang mengambil alih milik orang lain asal sesuai hukum yang berlaku.
Namun…nilai-nilai Kerajaan Allah memasukkan unsur kasih ketika seseorang menjalankan keadilan.
Jadi saat menjalankan peraturan atau kebijakan… juga dibarengi dengan kebijaksanaan.
Ada perhatian, belas kasihan kepada sesama.

  1. Sikap hati yang rendah hati untuk selalu mau dikoreksi & terbuka untuk diajar
    (Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.)
  2. Kewajiban orang tua harus dilakukan tanpa lalai & dengan hikmat Tuhan
    (Amsal 23:13 (FAYH)
    Jangan lalai mendidik anak-anakmu; disiplin tidak akan mencelakakan mereka.
    Mereka tidak akan mati jika engkau memukul mereka dengan rotan. Hukuman akan menjauhkan mereka dari neraka.)
  3. Bijak & berintegritas
    (Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.
    Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.)
  4. Mengarahkan diri kepada TUHAN & rancanganNya, bukan kepada dunia
    (Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.
    Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang)
  5. Bijaksana memilih jalan hidup yang benar, bukan mengikuti kedagingan
    (Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.
    Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging.
    Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping.)
  6. Menghormati orang tua
    (Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.)
  7. Memegang teguh kebenaran, menghargai hikmat, didikan & pengertian)

(Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.)
a. Menghormati orang tua
b. Menjauhi dosa seksual
c. Tidak suka mabuk-mabukan

Amsal 16:32
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

1 Korintus 9:25-27
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.
Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here