Sadari…. Proses Itu Sangat Sangat Perlu!

0
14

Oleh : IL

Bilangan 11:1-3

Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya
bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan.
Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada TUHAN; maka padamlah api itu.
Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara mereka.

Perenungan:
Perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian bukanlah sebuah perjalanan yang singkat, ataupun mudah.
Tuhan Allah dengan sengaja membawa Israel berputar ke padang gurun dengan alasan & tujuan yang sangat sangat baik.
Tuhan tidak bermaksud berlama-lama atau mau mempermainkan bangsa Israel, Tuhan bersungguh-sungguh mau mempersiapkan mereka, baik secara jasmani maupun secara rohani.

Secara jasmani, Tuhan sedang mempersiapkan Israel untuk menjadi pasukan Allah yang disiplin dan tangguh ketika harus berperang melawan musuh-musuh mereka di tanah Kanaan.
Yang tidak menjadi pengecut yang mudah berbalik ke Mesir ketika tantangan datang.

Secara rohani, Tuhan bermaksud membimbing, mengajar Israel dan melalui Musa Tuhan mau memberikan hukum-hukumNya agar Israel disiapkan untuk menjadi umat Allah yang kudus, yang tidak mudah tercemar oleh kepercayaan & perilaku penduduk Kanaan yang adalah para penyembah berhala.
Seperti diajak untuk retreat di dekat Gunung Sinai, di sana Tuhan menunjukkan apa yang Tuhan inginkan melalui hukum-hukum dan peraturan-peraturanNya, Tuhan menanamkan nilai-nilai kebenaran yang tentu saja sangat berbeda dari apa yang mereka ketahui selama tinggal di Mesir.
Tuhan merindukan Israel menjadi umat kepunyaan Allah, bangsa yang kudus, yang mengenal Pencipta mereka, yang hidup menyembah Allah yang sejati, yaitu Tuhan Allah Pencipta..
Sehingga semua orang dapat melihat perbedaan mereka, dan datang untuk turut menyembah Tuhan Allah yang sejati itu.

Namun……
tantangan & ketidaknyamanan selama perjalanan di padang gurun membuat bangsa Israel tidak sabar, mereka fokus pada apa yang mereka alami saat itu, dan “lupa” pada tujuan Tuhan membawa mereka ke tanah perjanjian.
Alih-alih mensyukuri bahwa saat itu mereka adalah bangsa yang bebas dan merdeka karena telah dibebaskan oleh Tuhan, dan bukan lagi bangsa budak yang ditindas ratusan tahun… Israel malah mengasihani diri….
Kesian deh gw…
Makan susah.. minum susah…
Muter-muter ga jelas…

Musa menuliskan bahwa “bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka.” (Bilangan. 11:1)
Ya betul sekali! Di dekat tiang awan dan tiang api yang secara kasat mata menunjukkan pemeliharaan, perlindungan & penyertaan Tuhan….. Israel bersungut-sungut!
Ckckckck….

Dan…. TUHAN MURKAA!!

Aplikasi:

  1. Ketika tantangan, tekanan, ketidaknyamanan menekan hidup kita….. apakah menjadikan kita kehilangan pengharapan di dalam Tuhan..
    menjadikan kita “lupa” akan karya Tuhan, lupa bahwa ada tujuan dan rancangan Tuhan dalam hidup kita.. sehingga kita mudah sekali untuk bersungut-sungut.. bahkan di hadapan Allah yang sudah memelihara kita begitu rupa… yang sudah memberikan janjiNya yang pasti.. yang sudah merancangkan hari depan penuh harapan bagi yang setia & taat mengikutiNya…

Sadari bahwa saat kita bersungut-sungut, maka itu kita lakukan di hadapan Tuhan.
Dan berhati-hatilah karena sungut-sungut itu mendatangkan murka Tuhan!

Mari kita renungkan & syukuri …. betapa kita adalah orang-orang yang sudah dimerdekakan dari kutuk dosa & maut di dalam Kristus
betapa Tuhan selalu menyertai kita…. memelihara & melindungi kita tanpa lalai…. betapa Tuhan yang adalah Bapa kita sedang mempersiapkan kita melalui setiap proses dalam kehidupan kita untuk menjadikan kita pribadi seperti yang Tuhan kehendaki, yang sedang disiapkan untuk sebuah rencana Tuhan yang dahsyat.

  1. Menyadari bahwa selama kita berjalan bersama Tuhan dalam ketaatan & kesetiaan… maka “padang gurun” yang kita alami adalah tahapan persiapan yang sengaja Tuhan berikan untuk mempersiapkan kita baik secara rohani maupun jasmani, untuk sebuah rancangan Tuhan di masa depan.
    Mari sadari bahwa proses itu sangat sangat diperlukan untuk mempersiapkan & membentuk kita.
    Mari bersyukur untuk setiap proses yang Tuhan berikan & menjalaninya bukan hanya dengan rela hati, tapi juga dengan antusias & dengan sikap hati yang selalu mau dibentuk diajar oleh Tuhan Allah Bapa Guru Gembala kita.

Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here