Oleh : Ap
1 Samuel 21:7 (TB) Maka pada hari itu juga ada di sana salah seorang pegawai Saul, yang dikhususkan melayani TUHAN; namanya Doëg, seorang Edom, pengawas atas gembala-gembala Saul.
1 Samuel 22:9
Lalu menjawablah Doëg, orang Edom itu, yang berdiri dekat para pegawai Saul, katanya: “Telah kulihat, bahwa anak Isai itu datang ke Nob, kepada Ahimelekh bin Ahitub.
1 Samuel 22:18
Lalu berkatalah raja kepada Doëg: “Majulah engkau dan paranglah para imam itu.” Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.
1 Samuel 22:22
berkatalah Daud kepada Abyatar: “Memang pada hari itu juga ketika Doëg, orang Edom itu, ada di sana, aku telah tahu, bahwa pasti ia akan memberitahukannya kepada Saul. Akulah sebab utama dari pada kematian seluruh keluargamu.
Mazmur 52:1
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran Daud, (52-2) ketika Doëg, orang Edom itu, datang memberitahukan kepada Saul, bahwa Daud telah sampai di rumah Ahimelekh. (52-3) Mengapa engkau memegahkan diri dengan kejahatan, hai pahlawan, terhadap orang yang dikasihi Allah sepanjang hari?
Hal menarik mengenai Doeg adalah bahwa ia melihat Daud di Nob dan ia mengetahui kejadian antara Daud dengan Ahimelekh
Doeg mengetahui Ahimelekh memberikan ransum (roti persembahan) dan senjata (pedang Goliat) kepada Daud.
Perenungan
Doeg adalah orang asing (org Edom-ada yg menafsirkan proselit) yang setia pada rajanya (Saul), atasannya dengan kedudukan sebagai pengawas gembala-gembala milik Saul.
Banyak penafsir mengatakan Doeg ada di tempat Ahimelek karena berhubungan dengan persembahan yang akan diberikan Saul untuk Tuhan.
Kelihatannya Saul masih melakukan ritual agamawinya.
Tetapi apakah hati Saul benar-benar takut Tuhan? Terlihat melalui pembunuhan imam-imam dan seluruh penduduk Nob. Saul tidak takut Tuhan.
Pembantaian berdarah oleh Saul dilakukan lewat tangan orang asing yaitu Doeg.
Penerapan
Mengikuti Tuhan mencakup beberapa ritual agamawi seperti persembahan, ibadah di gereja, pelayanan.
Tetapi janganlah kehidupan kita menjadi kehidupan agamawi. Maksudnya ibadah dilakukan untuk dilihat orang bukan karena mengasihi Tuhan.
Saul dan Doeg hanya melakukan ritual agamawi tetapi kelakuan dan tindakan mereka jauh dari Firman Tuhan.
Yesus mengatakan jangam meniru orang Farisi yang terlihat bersih dari luar tetapi hatinya kotor.
Matius 23:27
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Kesimpulan:
Marilah kita introspeksi apakah ibadah dan pelayanan kita selama ini masih berupa ritual agamawi?