Pengharapan Sejati

0
665

Oleh : AP

Mazmur 146:2-6 (TB) Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan.
Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya:
Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.

Perenungan
Mungkin kita sering melihat ada orang-orang yang begitu menderita bathin dan jiwanya karena mengharapkan warisan norang tuanya (yang sudah sangat tua tapi tidak meninggal-meningal dan belum membagikan warisan).
Sehingga hidupnya menjadi tidak produktif dan hanya berkeluh kesah.
Dalam alkitab disebutkan tidak salah otang tua mewariskan sesuatu apapun bentuknya kepada anak-anaknya.
Tetapi sang anak tidak boleh hidup hanya dalam pengharapan karena warisan.

Penerapan
Mazmur 146 menuliskan pengharapan kita akan sangat mengecewakan hasilnya bila digantungkan pada hal-hal jasmani dan manusia.
Mengapa? Karena keterbatasan di dunia.
Manusia akan semakin tua dan lemah, harta benda sangat mudah menguap dan hilang.
Tetapi pengharapan kepada yang kekal, yang Berkuasa, yang Setia, yang Peduli itu tidak akan sia-sia dan akan terbukti benar.

Masih berharap pada yang sementara?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here