Karena Tuhan

0
767

Oleh : IP

1 Samuel 2:1-10
Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN;mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.
Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu,
dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.
Busur pada pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya berikatkan kekuatan.
Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya karena makanan, tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat. Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu.
TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana. TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga.
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi;
dan di atasnya Ia menaruh daratan.
Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa. Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.”

Ada beberapa hal yang diungkapkan dari puji-pujian Hana di atas:

  1. Sukacita yang sejati hanyalah didapat dari Tuhan, bukan yang lain.
    Hana bersukacita bukan hanya karena ia saat itu tidak lagi mandul, dapat melahirkan. Bukan hanya karena ia dapat memperoleh anak.
    Namun karena Tuhan menolong, membela, meninggikannya, dan Tuhan menjadi tempat perlindungannya (Gunung Batu).
  2. Ada beberapa peringatan:
    a. Untuk tidak sombong karena keadaan yang baik yang dialami, lalu bersikap merendahkan kepada orang lain (misal: mencaci maki).
    Mengapa?
    ▪ Karena Tuhan Mahatahu, dan menguji perbuatan-perbuatan kita
    ▪ Karena Tuhan dapat dengan mudah membalikkan keadaan.
    Busur pahlawan patah vs yang terhuyung-huyung jadi kuat
    Yang kenyang menjadi budak demi makanan vs yang lapar dapat beristirahat (mengalami kecukupan)
    Yang mandul punya 7 anak vs yang banyak anak menjadi layu
    ▪ Karena kehidupan yang kita jalani adalah anugerah Tuhan
    Kehidupan dan kematian Tuhan yang menentukan
    ▪ Karena Tuhan dapat merendahkan dan membuat miskin
    Sebaliknya Tuhan juga dapat mengangkat orang miskin dan hina, menjadi kaya dan terhormat.
    ▪ Karena semua adalah milik Tuhan
    ▪ Karena bukan karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa, tapi karena Tuhan.

b. Untuk tidak berlaku fasik (mengetahui kebenaran, namun tidak melakukannya)
=> karena akan mati binasa dalam kegelapan

c. Untuk tidak berbantah dengan Tuhan
=> karena akan dihancurkan

  1. Kepada siapa Tuhan berkenan?
    Orang-orang yang dikasihi-Nya (yang taat kepada Tuhan)
    => langkah kakinya akan dilindungi Tuhan
  2. Seluruh kehidupan di bumi ada dalam kendali Tuhan
    a. Tuhan memperhatikan apapun yang terjadi di bumi, dan Tuhan tidak tinggal diam
    TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya (10b)
    b. Semua pemimpin-pemimpin di dunia Tuhanlah yang mengangkat dan memberi kuasa.
    Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.” (10c)

Perenungan & Aplikasi:

  1. Kehidupan yang kita jalani adalah anugerah dari Tuhan.
    Apa pun keadaan kita saat ini, mari jalani dengan takut dan gentar akan Tuhan.
    Bila keadaan kita baik, tidak membuat kita menjadi sombong dan merendahkan orang lain.
    Bila keadaan kita sedang kurang baik, tidak menjadi lemah dan tawar hati,tetap setia, taat & berpengharapan karena Tuhan sanggup merubah keadaan kita.
  2. Saat keadaan kita dipulihkan jangan takabur sehingga menjadi sombong dan melupakan Tuhan.
    Namun seperti Hana semakin takut dan gentar pada Tuhan, semakin memuliakan Tuhan, mendukung pekerjaan Tuhan dan
    masuk lebih lagi dalam rancangan Tuhan.
  3. Menjadikan Tuhan sebagai sumber sukacita dalam hidup kita.. bukan manusia, bukan materi.
  4. Apa pun keadaan yang kita alami, berhati-hati untuk tidak berlaku sombong, fasik, atau berbantah dengan Tuhan.

Lukas 14:11
Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

1 Petrus 5:6
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here