Jadi Bodoh Itu Pilihan

0
140

Oleh : IL

Matius 25:1-13

“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

Perenungan:
Tuhan Yesus menceritakan beberapa perumpamaan tentang akhir jaman, salah satunya adalah tentang sepuluh gadis.
Ada beberapa pelajaran yang disampaikan lewat perumpamaan tersebut, antara lain:

  1. Menjadi bodoh atau menjadi bijak itu pilihan
    Dari 10 gadis, perbandingan yang bodoh dan yang bijak adalah 50:50 atau 1:1.
    Menunjukkan kebodohan di sini bukan bawaan lahir, tapi sebuah PILIHAN!
    Di awal, para gadis yang membawa cadangan minyak, mungkin bagi gadis-gadis yang lain terlihat bodoh, kampungan, nyusahin diri sendiri, lebay, rese….

Namun di mata Tuhan, gadis tersebut bijaksana.
Mereka mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, dengan sebaik-baiknya, mengantisipasi.

Baik 5 gadis yang membawa minyak, maupun 5 gadis yang tidak membawa persediaan minyak, mereka bersama-sama menunggu kedatangan mempelai.
Menggambarkan orang-orang percaya yang sama-sama menunggu kedatangan Yesus yang kedua kalinya.
Ada yang menunggu sambil selalu berjaga-jaga, membuat pelitanya selalu menyala, mereka selalu menjaga diri agar terus dipenuhi dengan Roh Kudus, mereka tidak melalaikan hal-hal rohani, sehingga rohnya tetap bernyala-nyala.
Namun… berapa banyak orang percaya yang memang menunggu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya…
tanpa melakukan persiapan apa pun, tidak membenahi diri, tidak berjaga-jaga, menganggap remeh hal rohani, yang sebenarnya sama sekali tidak siap untuk bertemu Yesus.

  1. Ada konsekuensi di kekekalan untuk setiap pilihan yang dibuat.
    Tuhan mengingatkan para pendengarnya, bahwa ketika mau membayar harga untuk berjaga-jaga menunggu kedatangan Tuhan, maka itu sangat worthed… sangat layak untuk diperjuangkan..
    mereka menjadi orang-orang yang layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, bersama-sama Tuhan.
    Sebaliknya..
    Ketika lalai melakukan bagiannya, tidak mau berjaga-jaga tidak suka hal-hal rohani, tidak membangun roh, maka konsekuensinya sangat fatal, yaitu tidak layak dan tidak diterima untuk masuk kerajaan Allah.

Aplikasi:*
Mari cek bagaimana dengan kehidupan kita.
apakah pilihan-piliham hidup kita menjadikan kita seperti gadis bodoh, atau gadis bijaksana….
Apakah kita mudah menganggap remeh hal-hal rohani, sebagai rese lebay dan seterusnya…
Lewat perumpamaan ini, mari kita menjadi lebih bijaksana.
Jangan sampai kita menganggap remeh hal-hal rohani.
jangan dalam penantian …tidak ada hasil, akibat kita mengabaikan hal rohani yang sangat penting ini.

Lukas 21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here