Oleh : AP
Pembacaan Ayub 28
Ayub 28:12, 17, 19, 23, 28 (TB) Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi? tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.
Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya, ia tidak dapat dinilai dengan emas murni.
Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya.
Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.”
Perenungan
Seorang yg bernama Ayub dalam penderitaannya berargumen dengan orang-orang yang merasa diri berhikmat, tetapi Ayub menemukan kebenaran dalam penderitaannya.
Bagaimana manusia bisa berkata ia telah menemukan kebenaran kalau bukan Tuhan yang menyatakannya?
Ayub dalam hal ini berkata benar dan di aminkan kembali dalam kitab Amsal Salomo.
Penerapan
Salomo adalah orang yang paling berhikmat di dunia.
Ia mungkin mengutip pernyataan Ayub atau mungkin ia sendiri mendapatkan hikmat yang sama dengan Ayub dari Tuhan.
Elifas, Bildad dan Zophar dikenal sebagai orang-orang berhikmat yang mewakili daerahnya (dan jjuga dikenal juga sebagai tabib)
Mereka semua merasa berhikmat maka mereka merasa bisa menghakimi Ayub.
Tapi Amsal menjelaskan semua hikmat manusia terbatas dan sia-sia dalam pengenalan akan Allah…bukankah dunia sekarang terus mengajarkan hikmatnya sendiri dan terus melawan Firman Tuhan?
Kesimpulannya: Carilah Tuhan dan dekat dengan Nya maka kita bisa mengerti FirmanNya dan bisa menjalani kehidupan di dunia ini dalam kebenaran.
Amsal 1:7 (TB) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.