Oleh : AP
1 Raja-raja 11:4, 7-8 (TB) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.
Ada istilah tua-tua keladi makin tua makin menjadi… menjadi apa? Menjadi bodoh dan di kendalikan orang lain.
Salomo semasa muda dan kuat, ia setia kepada Tuhan.
Tapi alkitab mencatat karena cintanya kepada wanita-wanita asing maka di masa tuanya ketika ia menjauh dari Tuhan maka ia menjadi lemah.
Lemah di sini artinya mulai kompromi dengan ilah-ilah lain…
Seseorang yang luar biasa tetapi karena ia ingin memuaskan hatinya akhirnya tidak bisa mengendalikan situasi…
Salomo seorang yang luar biasa jatuh bukan oleh kekuatan musuh atau kalah perang atau kalah pintar…tetapi kalah oleh wanita-wanita…
Kejatuhan Salomo ini sering dipakai iblis untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan dan dikenal dengan strategi Bileam.
Strategi Bileam mengunakan wanita-wanita cantik yang tidak takut Tuhan dengan misi utamanya bukan untuk menghancurkan secara jasmani tetapi
- Melemahkan iman
- Membangun mezbah atau altar asing
- Mengajak menyembah dewa asing
Dengan kata lain yang dihancurkan adalah kerohanian nya…
Akhirnya Salomo membuat Amsal yang berkata :
Amsal 31:30 (TB) Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.