Bukan Kepada Kami Sungut- Sungutmu Itu….. Tetapi Kepada Tuhan!

0
4

Oleh : IL

GBA BE Keluaran 16:1-8

Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai,
pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka:
“Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang!
Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.”
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar
dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari.”

Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel:
“Petang ini kamu akan mengetahui bahwa TUHANlah yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya.
Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?”
Lagi kata Musa: “Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya — apalah kami ini?
Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN.”

Perenungan:
Bangsa Israel mudah sekali bersungut-sungut kepada Musa & Harun, sikap mereka seperti anak kecil yang hanya bisa menyalahkan dan menyalahkan saja.
Dengan perkataan yang bukan hanya tajam, tetapi jahat, mereka menuduh Musa & Harun sengaja membawa ke padang gurun untuk membunuh mereka dengan kelaparan.

Dari sisi orang Israel….. sepertinya wajar kalau mereka kesal, marraahh.. dan bersungut-sungut kepada Musa & Harun.
Bagaimana tidak… Mereka dibawa keluar dari Mesir dengan dijanjikan akan diberi tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu…. yaitu tanah Kanaan.
Dan … menurut tafsiran, jarak Mesir ke Kanaan sesungguhnya bisa ditempuh dalam 11 hari!
Kenyataannya… sudah satu setengah bulan…. masih juga berputar-putar ga jelas di padang gurun…
Bayangkan… jutaan orang berjalan muter-muter di padang gurun dengan membawa para wanita… anak-anak… beserta semua hewan-hewan peliharaan… pastinya sangat merepotkan!
Apalagi… sekarang makanan sudah habis!
Dalam kondisi yang kritis…… disertai kebingungan & ketidak mengertian… seakan wajar sekali bagi orang Israel untuk marahhh….

Namun… apakah hal itu berkenan kepada Tuhan?

Lewat bacaan hari ini, kita melihat dari sisi Tuhan..
Ternyata… sungut-sungut yang dilontarkan orang Israel kepadad Musa & Harun, itu sama dengan bersungut-sungut kepada Tuhan!
Dan hal ini diulang-ulang seperti ditulis di ayat 7, 8, 9, 12.

Keluaran 16:8c
Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN.”
Perkataan jahat orang Israel yang menuduh Musa membawa mereka ke padang gurun untuk membunuh mereka, sama dengan menuduh Tuhan ingkar janji, berpikir jahat bahwa Tuhan tidak bisa memenuhi janjiNya dan mau membunuh mereka dengan membiarkan mereka mati kelaparan di padang gurun!
Sungguh-sungguh pikiran yang sangat tidak pantas!
Setelah segala perbuatan dahsyat Tuhan membela umatNya, sejak masih di Mesir, di mana Tuhan menulahi orang-orang Mesir sampai 10 tulah karena Firaun terus menolak melepaskan Israel dari Mesir… sampai keluar dari Mesir…. bagaimana Tuhan sebagai Bapa yang menjagai anak-anakNya… dengan tiang awan Tuhan melindungi umatNya dari panas teriknya padang gurun.. dan dengan tiang api Tuhan menghangati umatNya di waktu malam.
Juga bagaimana dahsyatnya Tuhan membalas kejahatan Firaun beserta orang-orangnya dengan menenggelamkannya di tengah Laut Teberau….

Terkadang Tuhan ijinkan sesuatu yang tidak enak dialami oleh umatNya… sesuatu yang sangat buruk dan sangat kritis di mana seakan tidak mungkin ada jalan keluar…
Bagaimana mungkin ada makanan untuk jutaan orang yang sedang lapar di tengah gurun?
Bayangkan… para bapak yang memikirkan bagaimana nasib istri dan anak-anak mereka di mana makanan sudah habis dan terlalu jauh untuk mencapai daerah yang ada penduduknya… ibu-ibu pun mulai gelisah… apa yang akan dimakan anak-anak mereka sore nanti…
makanan hanya cukup untuk makan siang hari itu saja…

Namun… Tuhan sebenarnya sudah menyiapkan segala sesuatunya…
Inilah jawaban Tuhan kepada Musa…

Keluaran 16:4a
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu;

Aplikasi:

  1. Menyadari bahwa dalam pengiringan kita kepada Tuhan, Tuhan akan ijinkan ada masa-masa sukar bahkan kritis, di mana secara manusia kita benar-benar menemui jalan buntu dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi..
    Menyadari itu semua ada dalam rancangan Tuhan! Bukan peristiwa yang kebetulan!
  2. Menyadari & percaya sungguh-sungguh bahwa saat kita mengalami jalan buntu, Tuhan sudah mempersiapkan jalan keluar! (Asalkan kita tetap berada di-track-nya Tuhan).
    Tuhan sudah menyiapkan solusi bagi masalah yang kita hadapi!
    Dan sering kali Tuhan menggunakan cara-cara yang supra natural, agar kita sungguh-sungguh menyadari bahwa itu semua adalah dari Tuhan,
    bukan karena manusia, bukan pula karena kebetulan!
  3. Berhati-hati dengan perkataan yang kita keluarkan saat masa-masa kritis.
    Jangan sampai muncul perkataan sia-sia yang merupakan wujud ketidak percayaan kepada Tuhan, sehingga ternyata itu sama dengan memberontak kepada Tuhan.
  4. Berhati-hati jangan sampai pada masa-masa kritis itu, kita bersikap memberontak terhadap pemimpin yang Tuhan berikan kepada kita (dalam keluarga – orang tua , di gereja – pemimpin rohani).
    Karena ketidak puasan, tuduhan-tuduhan yang kita tujukan kepada pemimpin kita itu jangan-jangan merupakan sungut-sungut dan ketidakpuasan kepada Tuhan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here