Apa Yang Kuperbuat, Engkau Tidak Tahu Sekarang

0
434

Oleh : Il

(BE Yohanes 13:4-10b)

Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya.
Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”
Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”
Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.”
Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!”
Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.”

Perenungan:
Beberapa pelajaran yang diperolen dari percakapan Yesus dengan Petrus pada peristiwa pembasuhan kaki di atas:

  1. Ada hal-hal yang Tuhan lakukan, yang kita belum mengerti saat ini.
    Namun Tuhan memberikan jaminan bahwa:
    a. Suatu saat kita pasti akan mengerti
    Terkadang….hal-hal yang Tuhan kerjakan dan akan dalam kehidupan kita tdk kita mengerti.
    Sering Tuhan tidak memberikan jawaban yang jelas apa yang sedang terjadi dan akan terjadi waktu kita melangkah.
    Satu hal yang Tuhan ingin kita lakukan adalah…berjalan bersama Tuhan dengan iman dan dalam ketaatan.

Seperti Abraham yang pergi tanpa mengetahui dengan pasti tanah perjanjian yang Tuhan akan berikan… namun Abraham taat, melangkah dengan iman, keluar dari Haran. (Ibrani 11:8)
Seperti Daud yang pergi mengejar Amalek, padahal tidak tahu arah ke mana orang Amalek itu pergi, Daud melangkah karena janji Tuhan akan memberikan kemenangan sudah cukup membuat Daud berangkat mengejar Amalek. (1 Samuel 30:8-17)

(7) Jawab Yesus kepadanya:
“Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”

b. Ada maksud yang sangat baik dan sangat penting sehingga Tuhan harus melakukannya
(8b) Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”

  1. Terkadang… apa yang kita pikirkan ternyata kurang tepat.
    Bahkan seringkali.. apa yang kita anggap paling benar, ternyata sama sekali salah.

Petrus menolak mentah-mentah saat Yesus akan membasuh kakinya..dengan niat yang tulus, sangat baik, penuh hormat dan kegentaran,
Petrus tidak mengijinkan Yesus menyentuh kakinya…
(8a) “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.”
karena Petrus tahu…bahwa Yesus bukan sekedar MahaGuru.. tetapi Yesus adalah Mesias, yaitu Allah sendiri!

Namun bagaimana respon Yesus?
Apakah Yesus memuji sikap Petrus tersebut? Ou.. ternyata tidak!
(8b) Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”

What??….
Seserius itukahh?
Yup!!

Dan akhirnya Petrus mau dibasuh kakinya oleh Yesus, tapi dengan permintaan agar Yesus membasuh juga tangan dan kepalanya.
Dan kali ini pun Yesus tidak memenuhi permintaan Petrus tersebut..Yesus mengatakan bahwa bagi Petrus, pembasuhan kaki saja sudah cukup.
Dan Petrus pun taat.

Terkadang sikap kita seperti Petrus, menganggap pandangan dan pemikiran kita lah yang paling tepat, bahkan kita sering mengatur-atur Tuhan,
mendikte Tuhan untuk melakukan apa yang kita pikir itulah yang terbaik.
Seringkali doa-doa kita adalah permintaanpermintaan agar Tuhan mengikuti, menuruti, mengabulkan apa yang kita mau.
Kita sering lupa…
Seharusnya kita lah yang harus meminta petunjuk, tuntunanNya, mengikuti cara Tuhan, bukan cara kita, dan mengikuti apa yang Tuhan mau, bukan apa yang kita mau.

  1. Tuhan menuntut adanya ketaatan dengan iman.
    Tuhan menuntut ketaatan umatNya, bukan setelah kita mengerti, namun saat kita masih belum memahami.
    Masih dalam ketidak mengertiannya… Petrus akhirnya taat.
  2. Pembasuhan kaki oleh Yesus menunjukkan banyak hal tentang karakter Tuhan, antara lain:
    a. Kerendahan hati Tuhan
    Yesus, yang adalah Tuhan Allah Pencipta yang Maha Mulia dan Maha Kudus, membuka jubahNya, mengikat pinggangNya, mengambil sendiri air mengisi ke dalam baskom, dan membasuh kaki kotor murid-muridNya, yaitu manusia ciptaanNya yang penuh kelemahan.
    Pada masa itu, pembasuhan kaki hanya dilakukan oleh budak yang tingkatnya paling rendah…
    bahkan budak dan hamba lain yang tingkatnya lebih tinggi pun akan menolak pekerjaan seperti itu.
    Namun Yesus melakukannya..kepada ke-12 muridNya.. termasuk Yudas yang Yesus sudah tahu bahwa Yudas akan mengkhianatiNya.
    Ini bukanlah dongeng atau sinetron yang menyentuh perasaan.
    Memang tak terbayangkan… namun peristiwa ini sungguh-sungguh terjadi!

b. Kasih Tuhan
Kasih tidak akan berdiam diri.
Kasih pasti akan menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu.
Kasih akan rela melayani.
Kasih tidak akan hitung-hitunhan untung rugi.
Kasih tidak mementingkan jaim (jaga image).
Kasih rela melakukan hal yang tidak biasa, tidak populer, tidak disukai orang, bahkan hal yang mungkin dianggap orang hina.

Yesus membasuh kaki ke-12 murid-muridNya.
Yesus rela melakukan hal yang begitu hina tersebut karena kasihNya kepada mereka.
Para murid tidak menyadari bahwa tidak lama lagi Yesus akan lebih dihinakan lagi benar-benar dipermalukan, dibenci, dipukul, dihina, diludahi,
disiksa diperlakukan sebagai penjahat kriminal kelas kakap..dianggap lebih rendah dari binatang yang masih dihargai hidupnya..
Yesus diberi putusan pengadilan sebagai orang yang tidak layak hidup, bahkan yang harus mati dengan cara yang sangat hina, dengan cara yang paling lama dan menyakitkan…yaitu disalib.

Lukas 18:31-33
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi.
Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.”

  1. Peristiwa pembasuhan kaki ini mengandung makna rohani.
    Apa arti kaki yang harus dibasuh?
    Sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Kristus, kita telah disucikan dikuduskan, dosa-dosa kita telah dihapus.
    Namun setelah bertobat, percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan, kita masih bisa jatuh ke dalam dosa, ada hati yang kurang murni,
    masih ada pikiran yang tidak kudus, dan hal-hal tersebut harus dibasuh.
    Jangan dibiarkan!

(10a) Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.”

Aplikasi:

  1. Menyadari bahwa apa yang Tuhan lakukan bagi kita pastilah untuk kebaikan kita, bagian kita adalah mengikuti rencanaNya.

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

  1. Berhenti menyodorkan cara kita kepada Tuhan, sebaliknya meningkatkan kepekaan menerima tuntunanNya dan dengan rela hati mengikuti tuntunanNya.
  2. Melakukan bagian kita yaitu taat dengan iman, sekalipun kita belum mengerti.
    Percaya bahwa bila kita terus taat dan setia sampai akhir, saatnya akan tiba kita akan menerima, menuai yang baik, bahkan jauh lebih baik dari apa yang sanggup kita bayangkan…. dan saat itulah kita akan mengerti.

Efesus 3:20
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,

Galatia 6:9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

  1. Menyalurkan kasih Tuhan dengan kerendahan hati seperti yang telah diteladankan oleh Yesus.
  2. “Membasuh kaki” bertobat setiap hari dari setiap pelanggaran yang kita lakukan baik dalam perbuatan, perkataan & pikiran. Minta Tuhan menyucikan kita.

1 Yohanes 1:6, 9
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here