Oleh : Il
Rut 1:15-17
Berkatalah Naomi:
“Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.”
Tetapi kata Rut:
“Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.
Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”
Perenungan:
Kalimat di atas merupakan percakapan antara Naomi, seorang wanita Israel yang saat Israel ditimpa kelaparan maka suaminya memutuskan untuk meninggalkan Betlehem untuk menetap di Moab.
Di Moab, suami Naomi meninggal, kedua anaknya menikah dengan perempuan Moab, kemudian kedua anak laki-laki Naomi juga meninggal, tinggallah Naomi beserta kedua menantunya, Rut dan Orpa.
Di tengah kepedihannya, Naomi memutuskan kembali ke Israel.
Orpa menantunya telah pulang ke ruman orang tuanya, namun Rut bersikeras untuk tetap bersama-sama Naomi.
Apa yang menyebabkan Rut memutuskan untuk ikut dengan Naomi ke Israel?
Padahal Rut adalah perempuan Moab yang masih muda, ia dapat dengan mudahnya untuk kembali ke rumah orang tuanya, ia juga dapat kembali berkeluarga, menikah lagi.
Mengapa Rut memilih jalan sukar dan penuh penderitaan untuk menempuh perjalanan jauh ke negri Israel, negri yang asing.. tanpa membawa kekayaan apa pun.. ia harus hidup di tanah Israel sebagai orang miskin yang juga harus mensupport kehidupan ibu mertuanya…?
Rut benar-benar menjalani kehidupan sebagai warga paling miskin yang tidak punya apa-apa, sehingga satu-satunya yang dapat ia lakukan adalah dengan bekerja keras di ladang, untuk mengambil sisa-sisa panen yang masih tertinggal, ia hidup dengan meminta belas kasihan dari pemilik ladang & pekerja-pekerja ladang tersebut, namun bukan berarti ia mendapatkan dengan mudah, dalam panas terik ia harus bekerja keras dari pagi sampai sore mengumpulkan satu dua yang terjatuh….
Satu dua yang tersisa….. dari ladang yang sedang dipanen..
Bayangkan!
Jadi.. apa yang membuat Rut bersikeras memilih jalan sukar tersebut?
Mari bersama-sama kita amati dari jawaban Rut…
- Rut sudah menjadikan TUHAN (YAHWEH) sebagai Allahnya.
Rut menyadari bahwa dengan kembali ke rumah orang tuanya hidupnya akan lebih mudah secara jasmani…
Makanan.. pakaian… mungkin kekayaan pun sudah tersedia di rumah orang tuanya.. atau bila ia menikah kembali dengan pria Moab,,.
Namun… satu hal yang bagi Rut sangatlah penting….
Ia tidak mau meninggalkan TUHAN Allah Israel, Yahweh yang ia kenal setelah menikah dengan seorang pria Israel….
Ia sudah masuk menjadi umat Tuhan, ia tidak mau kembali menjadi penyembah berhala.
Rut berkata… bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
Mari bandingkan dengan Orpa.
Orpa, ipar Rut telah kembali ke rumah orang tuanya.. kembali kepada bangsanya.. Moab kembali kepada para allahnya..
(Bangsa Moab menyembah banyak dewa, dewa utamanya adalah Kamos.)
- Rut menyadari tanggung jawabnya dengan tidak membiarkan Naomi pulang sendirian ke Israel.
Tentu keputusan Rut ini bukan hanya didasarkan kemanusiaan, atau hanya karena rasa belas kasihan…. namun karena ia sadar bahwa ini tanggung jawab yang Tuhan embankan kepadanya.
Rut menyadari bahwa tanggung jawabnya sebagai anak menantu tidak hilang ketika suaminya meninggal.
Rut mau mengambil tanggung jawab dalam pemeliharaan ibu mertuanya, sekalipun dengan resiko yang besar di mana dua wanita harus menempuh perjalanan jauh.
Dalam mencari makanan untuk penghidupan mereka pun, Rut menngambil resiko ketika ia harus bekerja di ladang, ia dapat diperlakukan tidak baik oleh para pekerja pria di ladang itu.
Rut sebagai orang asing & miskin, tidak punya siapa-siapa yang bisa menjadi pembelanya, penjaganya…
Namun ada yang menjadi Pembela yang membuka sayapNya menaungi Rut….
Yaitu TUHAN Allah Israel, Yahweh yang mengutus Boas menjadi pelindung bagi Rut.
Seperti perkataan Boas kepada Rut:
Rut 2:11-12
Boas menjawab: “Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung.”
Ya! Rut telah menjadikan TUHAN Allah Israel sebagai Tuhannya sebagai Allahnya..
Dan TUHAN tidak pernah membiarkan Rut sendirian..
TUHAN menjaga keluar masuknya.
TUHAN mengirimkan seorang pelindung bagi Rut, yaitu Boas.
TUHAN juga memberikan upah atas segala pekerjaan baik Rut yang mau mengambil tanggung jawab memelihara ibu mertuanya…
Apakah upah yang Tuhan sediakan bagi Rut?
Tuhan berkenan memasukkan Rut dalam silsilah bangsa Israel yang akan menurunkan raja-raja Israel.
Boas yang menjadi suami Rut adalah kakek dari raja Daud. (Matius 1:5-6)
Dan lewat garis keturunan ini akan dilahirkan Yusuf yang dipilih Tuhan menjadi bapa jasmani bagi Mesias, Tuhan Juru selamat yang menebus dosa manusia. Wowww…!
Aplikasi:
- Mari sungguh-sungguh menjadikan Tuhan Allah sebagai Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita tidak mudah meninggalkan Tuhan …
hanya untuk mendapatkan hidup yang lebih mudah, enak, nyaman..
hanya untuk mendapatkan kepuasan jasmani dan sementara. - Mari ambil tanggung jawab melakukan pekerjaan-pekerjaan baik, namun bukan hanya didasari oleh rasa kemanusiaan…
tapi benar-benar menyadari bahwa itulah yang Tuhan telah tetapkan..
sebagai tanggung jawab yang Tuhan embankan kepada kita..
sebagai panggilan dari Tuhan.
Efesus 2:10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
- Menyadari bahwa saat kita hidup di dalam jalan-jalan yang Tuhan tetapkan, maka ada penyertaan, perlindungan Tuhan.
Tuhan mengutus orang-orang yang akan melindungi, menyediakan apa yang kita butuhkan. - Menyadari bahwa ada upah yang Tuhan sediakan bagi orang-orang yang setia mengambil tanggung jawab melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang Tuhan telah tetapkan, dan upah dari Tuhan itu adalah hal-hal luar biasa yang sungguh tak terpikirkan!
1 Korintus 2:9
Tetapi seperti ada tertulis:
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia:
semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”











