Oleh : AP
2 Samuel 18:9, 14-15 (TB) Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.
Tetapi Yoab berkata: “Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini.” Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.
Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.
Perenungan
Dosa Absalom:
- Playing God
Ia menuntut balas dengan membunuh Amnon.
Absalom tidak pernah menyesali dosanya dan tidak pernah dicatat ia mengaku dosa di hadapan Tuhan maupun keluarganya.
Absalom selalu merasa diri benar dan mengambil tindakan sendiri.
Ia juga melanggar hukum keenam dengan membunuh saudaranya sendiri. - Tidak menghormati ayah & ibunya
Hukum kelima: hormati ayah dan ibumu.
- Menyetubuhi 10 ibu tiri…ini merupakan perbuatan yang bahkan tidak dilakukan orang kafir yang tidak mengenal Tuhan (1 Korintus 5:1)
- Mengejar dan hendak membunuh ayahnya sendiri…Daud sebenarnya sudah memberi anugerah dengan tidak menghukum mati Absalom tapi air madu dibalas air tuba.
- Ingin jadi raja
Yang mengangkat dan menurunkan seseorang menjadi raja adalah Tuhan.
Absalom tidak pernah diurapi Tuhan menjadi raja.
Absalom tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.
Absalom hanya Hidup mengikuti kedagingannya sendiri.
Perbuatannya sama dengan orang dunia. - Kegagahannya adalah kelemahannya
Dikatakan Absalom adalah orang yang gagah dan tampan, rambut nya amat tebal dan rambutnya itulah yang membuatnya celaka ketika ia berperang di hutan. - Mati tanpa keturunan
Absalom mati atas dosa-dosanya. Dan ia mati tanpa keturunan.
Ia mati ketika hendak membunuh ayahnya sendiri.
Penerapan
Orang dunia pun mengetahui akibat durhaka seorang anak (seperti cerita Malin Kundang misalnya).
Hal ini menjadi persoalan serius di mata Tuhan.
Orang yang menghina atau bahkan membunuh orang tuanya sendiri, hidupnya tidak pernah akan diberkati.
Ini adalah hukum pertama hubungan antara manusia setelah hukum hubungan dengan Allah pencipta.
Ingin hidup diberkati Tuhan? Hormatilah orang tuamu.