Oleh : AP
Pembacaan Mazmur 49
Mazmur 49:5-20 (TB) (49-6) Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan pengejar-pengejarku,
(49-7) mereka yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka?
(49-8) Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,
(49-9) karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya —
(49-10) supaya ia tetap hidup untuk seterusnya, dan tidak melihat lobang kubur.
(49-11) Sungguh, akan dilihatnya: orang-orang yang mempunyai hikmat mati, orang-orang bodoh dan dungu pun binasa bersama-sama dan meninggalkan harta benda mereka untuk orang lain.
(49-12) Kubur mereka ialah rumah mereka untuk selama-lamanya, tempat kediaman mereka turun-temurun; mereka menganggap ladang-ladang milik mereka.
(49-13) Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
(49-14) Inilah jalannya orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri, ajal orang-orang yang gemar akan perkataannya sendiri. Sela
(49-15) Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.
(49-16) Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku. Sela
(49-17) Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah,
(49-18) sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
(49-19) Sekalipun ia menganggap dirinya berbahagia pada masa hidupnya, sekalipun orang menyanjungnya, karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri,
(49-20) namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
(49-21) Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
Perenungan
Semua manusia pada akhirnya akan mati dan dikuburkan pada sebidang tanah 1×2 m².
Pemazmur mengatakan itu adalah rumahnya terakhir di bumi.
Mungkin sebelum mati ia pernah hidup bagai di istana, memiliki tanah ribuan meter², perusahaan yang banyak, uang berlimpah…tetapi sewaktu mati maka status nya sama dengan orang yang miskin.
Lalu apa yang bisa dibanggakan setelah kematian? Kekayaannya? Ketenarannya?
Penerapan
Pemazmur mengatakan hanya satu harapan dan kepastian yang akan diperolehnya yang berbeda dengan orang dunia.
Yaitu di ayat 16 : Kepastian bahwa Allah membebaskannya dan menariknya dari dunia orang mati..
Hubungan jalinan persahabatan kita dengan Allah akan menarik kita dari kematian menuju kehidupan kembali bersama Tuhan di kekekalan.
Mati kekal adalah siksaan abadi, tetapi hidup kekal adalah kebahagiaan abadi bersama Sang Pencipta.
Apa yang akan kita bawa setelah kematian?
Iman…Kasih ….dan Pengharapan…kepada Yesus Kristus… itu adalah jaminan akan kehidupan yang kekal (1 Kor 13:13).