Berbalik Karena Hukuman

0
929

Oleh : IL

Bacaan: 2 Tawarikh 33
Manasye berumur 12 tahun ketika menjadi raja Yehuda.
Berarti ia lahir di tahun ke 3 perpanjangan umur raja Hizkia ayahnya.
Dengan begitu banyak prestasi rohani yaitu perombakan total segala penyembahan berhala yang dilakukan raja Hizkia, ayah Manasye..
Sungguh aneh sekali, bila raja Hizkia yang begitu luar biasa, memiliki anak yang benar-benar bertolak belakang, bahkan menghancurkan segala yang telah dilakukan ayahnya.
Ia membangun kembali segala yang telah dihancurkan ayahnya, bukan hanya itu, semua jenis okultisme yang Tuhan larang, ia lakukan.

Mengapa hal itu bisa terjadi?
Kemungkinan, di masa perpanjangan hidup Hizkia 15 tahun terakhir, kehidupan Hizkia tidak ada teladan rohani yang diberikan kepada Manasye anaknya.
Mungkin Hizkia lebih berfokus kepada hal-hal jasmani, karena saat itu ia berada dalam masa kejayaannya, sampai dituliskan semua bangsa menyanjungnya.
Kemungkinan kedua, adalah pilihan Manasye sendiri yang menolak beribadah, menyembah kepada Allah Israel.
Ia sama sekali tidak percaya bahwa ada Tuhan Allah yang sejati, yang mengatasi segala ilah-ilah buatan manusia.
Sampai satu titik di mana Tuhan menyampaikan apa yang akan terjadi yaitu kehancuran Yehuda, dan itu benar-benar terjadi sesuai yang Tuhan firmankan, dan Manasye dalam keadaan sangat terjepit, barulah ia percaya & mencari Tuhan.

Perenungan:
Ada orang yang menjadi percaya ketika melihat mujizat pertolongan Tuhan, namun ada juga yang baru menjadi percaya ketika hukuman Tuhan sungguh-sungguh terjadi.

Aplikasi:
Apakah saat kondisi baik-baik saja kita begitu mudah melupakan Tuhan, dan dengan lancangnya “bermain-main” dengan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan?
Apakah yang cukup “mempan” membuat kita berbalik kepad Tuhan? Apakah anugerah atau malah hukuman?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here