Oleh : IL
2 Tawarikh 9:2
Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi Salomo tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.
Perenungan:
Bayangkan ketika banyak hal yang bagi banyak orang terasa sulit dan sukar, bahkan tidak ada jalan keluar….bagi Salomo tidak ada yang tersembunyi! Wow…
Mengapa bisa begitu?
a. karena Salomo diberi hikmat oleh Tuhan. (1 Raja-Raja 5:12a)
b. karena Salomo bekerja siang malam, ada usaha sungguh-sungguh dalam memperoleh hikmat itu.
Pengkhotbah 8:16a
Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia
tanpa mengantuk siang malam,
Hikmat yang dari Tuhan diperoleh tidak begitu saja, namun ditambah-tambahkan terus lewat upaya yang dilakukan.
Pengamatan, pembelajaran, analisa, perenungan.
Saat seseorang meminta hikmat Tuhan yang disertai dengan kerajinan dan kerja keras, maka akan ada hasil yang luar biasa karena ada support ilahi di dalamnya, dan orang akan melihat ada campur tangan Tuhan di dalamnya sehingga nama Tuhan dimuliakan.
Seperti ucapan Ratu Syeba sebagai berikut:
Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran.” (2 Tawarikh 9:8)
Ketika seseorang meminta hikmat dari Tuhan, maka hal yang sulit pun akan menjadi mudah. Hal yang buram, gelap pun akan menjadi terang benderang. Hal yang tertutup, terkunci pun akan menjadi terbuka.
Namun, mengapa di akhir hidupnya Salomo berkata seperti ini.
“Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan.
Tetapi aku menyadari bahwa hal ini pun adalah usaha menjaring angin, karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati,
dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.”
(Pengkhotbah 1:17-18)
Ternyata ada satu hal penting, esensi hidup yang dilewatkan oleh Salomo, yaitu mencari kehendak Tuhan.
Pengkhotbah 8:17
maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
Berbeda dengan raja Daud, ayah Salomo. Daud membangun hubungan yang erat dengan Tuhannya.
Daud selalu bertanya kepada Tuhan apa yang harus ia lakukan, dan ia taat.
Selama hidupnya (di luar kejatuhannya dalam dosa), Daud mencari hal-hal yang berkenan kepada Tuhan.
Inilah kunci keberhargaan hidup manusia, dan kunci kemenangan sampai akhir yang tidak dimiliki oleh Salomo, orang yang paling berhikmat yang pernah ada di dunia.
Pengkhotbah 4:13
Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
Aplikasi:
Datang pada Tuhan, meminta hikmat, bukan hanya untuk hal-hal yang jasmani/sementara saja, tapi juga berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan, dan ada hati yang mau tunduk taat.
Efesus 5:17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Kolose 3:1-2
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.