Oleh :IL
Daniel 9:1-4
Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.
Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.
Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: “Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
Perenungan:
Daniel pasal 9 ini berisi doa Daniel. Pada tahun pertama pemerintahan raja Darius, Daniel meneliti kitab Yeremia, dan menemukan bahwa Tuhan telah menyatakan lamanya orang Israel dibuang ke Babel adalah tujuh puluh tahun.
Artinya … tidak selamanya orang Israel dibuang… akan ada masa di mana Israel Tuhan bawa kembali ke tanah perjanjian! Woww!
Yeremia 25:11
Maka seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan ketandusan, dan bangsa-bangsa ini akan menjadi hamba kepada raja Babel tujuh puluh tahun lamanya.
Lalu, apa yang Daniel lakukan setelah mengetahui hal tersebut?
Daniel datang kepada Tuhan, meminta ampun atas dosa-dosanya, dan dosa-dosa bangsanya.
Daniel merendahkan diri, berdoa, berpuasa, memohon pengampunan dan kemurahan Tuhan.
Ayat 4 di atas adalah kalimat awal dari doa Daniel, sbb:
“Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
Beberapa hal yang dapat kita pelajari dari kalimat pembukaan doa Daniel di atas, sbb:
Cara Daniel memanggil Tuhan Allahnya menunjukkan pengenalan yang benar akan Tuhan.
a. Daniel memandang Tuhan Allahnya maha besar dan dahsyat.
Padahal Daniel saat itu berada di pembuangan, di Babel yaitu di kerajaan yang penuh dengan penyembahan berhala.. namun Daniel tetap memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan Allah Israel yang ia sembah.
Mungkin orang Israel lain yang bersama-sama Daniel ditawan ke Babel banyak yang merasa kecewa, banyak yang merasa bahwa Tuhan Allah kurang dahsyat, kalah oleh dewa-dewa Babel sehingga mereka dapat tertawan.
Tapi Daniel sungguh-sungguh memahami bahwa apa yang sedang terjadi adalah bukan saja seijin Tuhan, namun adalah dalam rancangan Tuhan, dalam kendali Tuhan!
Pengenalan Daniel kepada Tuhan itu merupakan hasil dari disiplin & ketekunan Daniel, yang di tengah kesibukannya sebagai petinggi di kerajaan Babel, ia tetap datang kepada Tuhan 3 kali sehari, setiap hari! (Daniel 6:10b)
b. Daniel mengenal Tuhan sebagai Allah yang memegang Perjanjian
- Daniel mengerti dan menerima bahwa kondisi Israel yang saat itu dibuang ke Babel adalah karena Israel telah melanggar perjanjian dengan Tuhan, Israel telah sangat berdosa kepada Tuhan karena telah menyembah berhala-berhala.
- Daniel menyadari ada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan tidak selamanya menghukum, ada saatnya Tuhan akan memulihkan.
- Daniel sadar bahwa hanya kepada orang-orang yang mengasihi Tuhan, yaitu kepada orang-orang yang mau taat, yang tetap setia berpegang pada perintah-perintah Tuhan sajalah pemulihan diberikan.
Rancangan Tuhan itu pasti terjadi…
Pemulihan dari Tuhan itu pasti….
namun…
ternyata…
hanya akan digenapi pada orang-orang yang tetap setia memegang perjanjian dengan Tuhan, hanya akan dialami oleh orang-orang yang mau hidup taat kepada Tuhan.