Oleh : Ap
Bacaan Ulangan 20
Semua manusia yang masih hidup pasti mengalami yang namanya peperangan.
Peperangan bisa berupa masalah baik dalam pekerjaan, keluarga, keuangan yang sepertinya membuat kita menjadi looser.
Ulangan 20 memberikan beberapa prinsip agar kita menjadi umat pemenang.
Perenungan dan Penerapan
Ada beberapa prinsip penting yang harus dilakukan ketika kita menghadapi musuh/masalah besar dlm hidup kita:
1. Sadar Tuhan ada bersama kita
(Ayat 1) Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau.
Ada janji kemenangan bila Tuhan ada di pihak kita, karena itu kita harus introspeksi apakah kita sudah dalam jalur Kebenaran Firman. Bila sudah yakinlah, jika belum berbaliklah.
Berdoa secara pribadi dgn Tuhan adan ingat semua janji-janji Tuhan.
2. Minta kekuatan dari pembimbing rohani
(Ayat 2-3) Apabila kamu menghadapi pertempuran, maka seorang imam harus tampil ke depan dan berbicara kepada rakyat, dengan berkata kepada mereka: Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka.
Pembimbing rohani haruslah yang pertama kali maju menguatkan dengan Firman Tuhan sebelum rencana-rencana lain / strategi dibicarakan.
Kita bisa meminta nasihat dari Gembala atau orang yang lebih dewasa rohani nya.
3. Tidak perlu banyak melibatkan orang, cukup beberapa orang yang teguh dan berkomitmen penuh
(Ayat 5-9) Para pengatur pasukan haruslah berbicara kepada tentara, demikian: Siapakah orang yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang menempatinya. Dan siapa telah membuat kebun anggur, tetapi belum mengecap hasilnya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengecap hasilnya. Dan siapa telah bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi belum mengawininya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengawininya. Lagi para pengatur pasukan itu harus berbicara kepada tentara demikian: Siapa takut dan lemah hati? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya hati saudara-saudaranya jangan tawar seperti hatinya. Apabila para pengatur pasukan selesai berbicara kepada tentara, maka haruslah ditunjuk kepala-kepala pasukan untuk mengepalai tentara.
Tuhan bisa memakai sedikit orang untuk membantu dalam peperangan dan bekerja lebih efektif daripada segerombolan besar orang tetapi hatinya gentar dan bercabang.
Buat team doa syafaat walau hanya beberapa orang yang berkomitmen akan sangat efektif.
4. Utamakan kedamaian
(Ayat 10-13) Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya. Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu. Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya; dan setelah TUHAN, Allahmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang.
Ajukan perdamaian bila berhubungan dengan pengadilan, kecuali bila berhadapan musuh yang memang yang menggunakan kuasa-kuasa kegelapan.
Dalam peperangam rohani ada yang tidak bisa dikompromikan misal cara-cara okultisme dan bila lawan kita berhubungan dengan kuasa-kuasa gelap maka harus dituntaskan habis.
Di luar itu Tuhan ingin semua mengutamakan perdamaian karena itu lebih baik berdamai sebelum urusan bertambah runyam.