Takut Akan Tuhan vs takut akan manusia

0
824

Oleh : IL

Yeremia 38:7-13
Tetapi ketika didengar Ebed-Melekh, orang Etiopia itu
— ia seorang sida-sida yang tinggal di istana raja — bahwa Yeremia telah dimasukkan ke dalam perigi — pada waktu itu raja sedang duduk di pintu gerbang Benyamin — maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja:
“Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu!
Sebab tidak ada lagi roti di kota.” Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: “Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!”
Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: “Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!”
Yeremia pun berbuat demikian.
Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.

Perenungan:
Ebed-Melekh adalah seorang sida-sida, yang melayani Zedekia, raja Yehuda.
Ia bukan orang Israel, ia seorang Etiopia, yang notabene bukanlah umat Tuhan.

Tapi apa yang ia lakukan?

  1. Ia tidak diam ketika melihat kejahatan.
  2. Ia mau menanggung resiko
    Ebed-Melekh mengambil resiko besar ketika ia menghadap raja Zedekia untuk meminta kemurahan raja bagi nabi Yeremia.
    Bila raja tidak suka dengan apa yang ia sampaikan, ia bisa mengalami hal yang sama dengan yang dialami Yeremia, atau bahkan bisa dibunuh.
    Demi menyelamatkan utusan Tuhan, ia rela mempertaruhkan keselamatan dirinya.
  3. Ia berupaya sungguh-sungguh untuk menyelamatkan nabi Yeremia.
    Ia memikirkan nasib nabi Yeremia yang bisa mati karena kelaparan.
  4. Ia seorang yang takut akan Tuhan.
    Ia menyebut Yeremia sebagai nabi Tuhan di hadapan raja. (Ayat 9).
    Bandingkan dengan pemuka-pemuka lain yang menganggap Yeremia bukan nabi Tuhan, dianggap seorang pembelot yang berpihak pada kerajaan Babel. (37:13-16; 38:4-6)
  5. Ia memperlakukan nabi Yeremia dengan sangat baik, memikirkan bagaimana agar nabi Yeremia bisa dikeluarkan dari sumur tanpa lecet-lecet, cedera dan luka-luka. Ia memberikan kain untuk menahan agar tali tidak melukai tubuh Yeremia.

Tindakan-tindakan Ebed-Melekh menunjukkan bahwa ia seorang yang takut akan Tuhan.
Ia memilih lebih takut akan Tuhan daripada takut kepada manusia.

Ironis sekali, ketika umat Tuhan dari raja, pemuka, penguasa, sampai rakyat menghujat nabi Yeremia yang diutus Tuhan.
Seorang hamba, sida-sida, yang bukan termasuk umat Tuhan malah menerima kebenaran yang disampaikan oleh nabi Yeremia.

Dan inilah yang menjadi reward bagi orang-orang yang takut akan Tuhan, yang percaya pada Tuhan…
Yeremia 39:16-18
“Pergilah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu dan katakanlah kepadanya:
Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, firman-Ku terhadap kota ini akan Kulaksanakan untuk kemalangan
dan bukan untuk kebaikannya, dan semuanya itu akan terjadi di depan matamu pada waktu itu juga.
Pada waktu itu juga, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melepaskan engkau, dan engkau tidak akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang yang kautakuti, tetapi dengan pasti Aku akan meluputkan engkau: engkau tidak akan rebah oleh pedang; nyawamu akan menjadi jarahan bagimu, sebab engkau percaya kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN.”

Aplikasi:

  1. Memutuskan untuk hidup lebih takut kepada Tuhan, daripada takut kepada manusia.
  2. Hati yang takut akan Tuhan perlu diwujudkan dalam bentuk:
    a. Menghormati perkataan Tuhan
    b. Menghormati, memperhatikan & peduli kepada para utusan Tuhan
    c. Tidak berdiam diri ketika melihat kejahatan terjadi
    d. Keberanian melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan, sekalipun bukan keputusan yang populer, bukan keputusan yang disukai orang banyak, sekalipun ada resiko yang dihadapi, sekalipun bisa merugikan diri sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here