Oleh : AP
Amsal 11:22 (TB) Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
Amsal 12:4 (TB) Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.
Perenungan
Emas adalah logam berharga, bila ia dipakaikan ke jungur babi, maka babi itu tidak bisa membedakan harga antara anting emas dengan anting besi atau logam murah lainnya…babi tersebut tidak menjadi lebih cantik karena menggunakan anting emas.
Beberapa kamus mendefinisikan kata cantik sebagai seseorang yang memiliki fisik yang menarik, enak dipandang mata bahkan masyarakat kini menganggap cantik sebagai orang yang memiliki tubuh indah, langsing, tinggi, berwajah dan berkulit putih menawan dan sebagainya.
Tidak salah seseorang berusaha tampil cantik atau dalam keadaan cantik.
Tetapi Amsal mengingatkan bahwa kecantikan fisik saja tidak lengkap bahkan sia-sia tanpa adanya susila (beberapa terjemahan memakai kata discretion (taam)).
Susila yang dimaksud adalah tingkah laku, selera, persepsi, kebijaksanaan, bisa membedakan mana benar dan mana yang salah (bijak).
Amsal menbandingkan kecantikan dengan kecakapan (12:4) ..NIV menerjemahkan cakap sebagai noble character, karakter yang baik.
Karakter baik terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan baik, kebiasaan-kebiasaan baik dibentuk dari keputusan-keputusan yang baik, keputusan-keputusan baik didapat dari ajaran-ajaran yang baik.
Penerapan
Karakter harus dibentuk menjadi suatu yang baik.
Dan amsal 12:4 mengatakan dalam kehidupan berkeluarga karakter ini menjadi suatu yang jauh lebih penting dan berharga daripada hal-hal fisik semata.
Bentuklah karakter yang baik dimulai dengan pengetahuan tentang Firman sehingga bisa memutuskan hal-hal yang baik dan benar sehingga keputusan-keputusan yang benar dan menjadi karakter yang excellent.