Betapa Mulianya Nama-Mu Di Seluruh Bumi

0
919

Oleh : IL

Mazmur 8:1-9
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!

Perenungan:
Mazmur di atas dituliskan begitu indah oleh Daud, pembaca disadarkan mengenai beberapa hal:

Hubungan dengan Allah Pencipta
1. Pemazmur mengawali mazmurnya dengan: “Ya TUHAN (YHWH), Tuhan (Adon) kami,”
a. TUHAN (YHWH)
menyatakan Allah Perjanjian, nyatakan hubungan antara TUHAN dengan umatNya. TUHAN bukan Allah yang jauh, atau tidak memedulikan,
Allah mempunyai rancangan khusus bagi umatNya, dan ada bagian yang harus dilakukan oleh umatNya yaitu mengikuti petunjuk-petunjukNya.
b. Tuhan (Adon) kami
menyatakan Allah yang kita sembah… DIA lah Pemilik, Penguasa segala-sgalanya karena DIA lah Allah Pencipta (dalam ayat 3a langit-Mu, buatan jari-Mu, ayat 6a ditulis tentang buatan tanganMu).

2. Betapa muliaNya Allah yang kita sembah, Allah begitu mulia dan agung mengatasi langit, karena DIA lah Pencipta alam semesta.
3. Betapa besarnya kasih karunia Tuhan bagi manusia ciptaanNya.
a. Dibandingkan alam semesta yang begitu megah, manusia begitu kecil. Namun Tuhan mau mengingat, mengindahkan (mempedulikan),
memberi otoritas sebagai wakil Allah mengelola dunia, manusia diberikan kuasa atas ciptaan lain.
(Ayat 6) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
b. Respon yang tepat adalah memuji, memuliakan DIA. Mazmur ini diawali dan ditutup dengan kalimat yang sama yaitu…
(Ayat 2a) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
(Ayat 9) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Aplikasi:

Mari membangkitkan roh untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Bagaimana caranya?
a. Menyadari hubungan khusus dan perjanjian yang kita miliki sebagai umat Tuhan
b. Mengingat-ingat kedasyatan Tuhan Allah kita
c. Menyadari betapa besar kasih karunia yang Tuhan sudah berikan, yaitu:
Amanat untuk mengelola bumi & isinya
Tuhan telah memampukan kita untuk mengelola (diberi kuasa & otoritas)
Bahkan Tuhan memahkotai dengan kemuliaan & hormat
Mawas diri untuk menyadari posisi manusia sebagai makhluk ciptaan yang terbatas, untuk tidak meninggikan diri di hadapan Tuhan.
Kesadaran akan kebesaran Tuhan, akan mencegah manusia meninggikan diri di hadapan Tuhan.

Catatan:
Ayat 5 dalam mazmur ini jangan disalah tafsirkan sebagai pemujaan atau peninggian manusia yang “hampir sama dengan Allah.”
Bila memperhatikan kalimat demi kalimat mazmur Daud ini secara keseluruhan, jelas sekali mazmur ini ditujukan untuk memuliakan Tuhan, bukan memuliakan manusia. Frasa “hampir sama dengan Allah” dalam mazmur ini merupakan ungkapan puitis yang mengungkapkan betapa pemazmur begitu kagum bagaimana Tuhan meninggikan manusia, makhluk ciptaan yang begitu kecil, namun Tuhan beri kuasa dan otoritas untuk mengelola bumi, dan segala isinya, segala kekayaan alam di darat, di laut, juga burung-burung di udara. Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
Ada kuasa dan otoritas, ada hikmat yang Tuhan berikan, kreativitas, dan banyak hal lain yang Tuhan berikan kepada manusia, yang tidak diberikan kepada ciptaan Tuhan yang lain.
Namun perlu disadari, bahwa dengan segala kemampuan, kuasa, otoritas yang Tuhan Allah Pencipta berikan kepada manusia ciptaanNya,
tetap saja manusia adalah makhluk yang sangat terbatas, jauuuuhh dari “hampir sama” dengan Allah.

Dalam pembacaan Alkitab, perlu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan, sehingga tidak semua kata atau kalimat diartikan langsung seperti makna sebenarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here