Oleh : IL
Mazmur 18 ditulis oleh Daud setelah ia dikukuhkan sebagai raja, saat Tuhan sudah melepaskannya dari semua musuh-musuhnya, saat itu Saul yang mengejar-ngejar Daud pun sudah meninggal.
Apa isi Mazmur 18?
- Identitas pemazmur.
a. Sebagai Hamba TUHAN (1a)
Daud memperkenalkan diri bukan sebagai raja yang hebat & kuat, yang telah menguasai wilayah-wilayah musuh, bukan sebagai raja yang telah diakui bangsa-bangsa dan banyak yang takluk kepadanya. Inilah identitas yang Daud paling sukai dan banggakan, yaitu sebagai hamba TUHAN
b. Sebagai orang yang telah dilepaskan TUHAN (1b)
Pemazmur sadar betul bagaimana Tuhan telah berulang kali melepaskannya dari musuh-musuhnya.
Ketika sudah sangat terjepit dan pasti tertangkap di padang gurun Zif, secara tiba-tiba Saul dan pasukannya mundur karena mendengar ada serangan dari Filistin. (1 Samuel 23:27-28).
Apakah itu suatu kebetulan? Bagi orang yang tidak percaya, mungkin menganggap itu suatu kebetulan belaka.
Namun bagi orang yang percaya, yang telah sungguh-sungguh berdoa dan beriman Tuhan akan menjawab, terlalu banyak “kebetulan” yang dialami karena sesungguhnya itu adalah tangan Tuhan. Tuhan telah melepaskan Daud dengan caraNya yang ajaib!
c. Sebagai orang yang diangkat dan diurapi Tuhan menjadi raja Israel (50) - Perasaan pemazmur kepada Tuhan
a. Kasihnya kepada Tuhan
(1c – FAYH)
TUHAN, betapa aku mengasihi Engkau! Karena begitu banyak yang telah Kaulakukan bagiku.
Kalimat pertama yang keluar dari mulut pemazmur adalah ungkapan perasaannya yang mendalam & penuh keharuan…betapa ia mengasihi Tuhan, Allahnya yang telah memberikannya kekuatan untuk melewati segala tantangan yang sangat besar, berkali-kali dalam bahaya maut.
b. Kekagumannya kepada Tuhan
Setelah mengalami sendiri pertolongan-pertolongan Tuhan, dalam mazmurnya Daud memanggil Tuhan dengan berbagai sebutan yang menyatakan betapa Daud mengagumi Tuhan.
(ay. 3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku,
tanduk keselamatanku, kota bentengku!
c. Pujiannya kepada Tuhan
(ayat 4) Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
(ayat 47-49) TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku, Allah, yang telah mengadakan pembalasan bagiku, yang telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku, yang telah meluputkan aku dari pada musuhku. - Pemazmur mengingat-ingat perbuatan-perbuatan Tuhan di masa lalu
a. Ketika dalam bahaya maut
(ayat 5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
b. Pemazmur berseru kepada Tuhan
(ayat 6a) Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong.
c. Tuhan mendengar
(ayat 6b) Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
d. Dalam kedahsyatanNya, Tuhan memberikan pertolongan kepada pemazmur
Pada ayat 7-16 pemazmur memanggil Allah dengan sebutan Yang Mahatinggi, yang memiliki otoritas atas seluruh alam semesta.
Pemazmur menyadarkan pembaca tentang siapa sesungguhnya Tuhan Allah, yaitu Pencipta Yang Mahakuasa.
Dan Tuhan Allah Yang Maha dahsyat inilah yang mau menolong seorang Daud yang tak berdaya, yang hampir dimangsa oleh musuh-musuhnya.
(ayat 16-17)
Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir. Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku. …. (ayat 19) Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang, … - Tuhan memperhitungkan kebenaran yang pemazmur telah lakukan dengan setia
(Ayat 20-25) Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.
TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku,
sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak berlaku fasik terhadap Allahku.
Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan ketetapan-Nya tidaklah kujauhkan dari padaku;
aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan menjaga diri terhadap kesalahan.
Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. - Pemazmur menyadari bahwa semua kekuatan, kehebatan & hal baik yang ia dapat lakukan, itu karena Tuhan
(Ayat 29-30) Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN, Allahku, menyinari kegelapanku.
Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok.
(33-42)
a. Kemenangan ketika berperang
Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata;
yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;
yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga.
Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, tangan kanan-Mu menyokong aku, kemurahan-Mu membuat aku besar.
Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.
Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan;
aku meremukkan mereka, sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi; mereka rebah di bawah kakiku.
Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang;
Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang bangkit melawan aku.
Kaubuat musuhku lari dari padaku, dan orang-orang yang membenci aku kubinasakan.
b. Kemenangan di dalam negri
Engkau meluputkan aku dari perbantahan rakyat;
c. Kemenangan atas bangsa-bangsa
Engkau mengangkat aku menjadi kepala atas bangsa-bangsa; bangsa yang tidak kukenal menjadi hambaku; …. - Selain kalimat-kalimat yang bersifat pribadi tentang apa yang Tuhan lakukan kepadanya, pemazmur juga banyak menyisipkan kalimat-kalimat yang bersifat umum.
Untuk menunjukkan kepada pembaca, bahwa Tuhan yang sama, yang disembah oleh pemazmur, akan melakukan hal yang sama kepada pembaca bila melakukan kebenaran dengan setia.
(ayat 25-28) Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
Karena Engkaulah yang menyelamatkan bangsa yang tertindas, tetapi orang yang memandang dengan congkak Kaurendahkan.
(ayat 30) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
Pada bagian terakhir (ayat 46-48) pemazmur kembali memuji Alllah..
TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku,
kemudian menuliskan begitu banyak hal yang Tuhan telah lakukan baginya:
a. Telah mengadakan pembalasan baginya
b. Telah menaklukkan bangsa-bangsa di bawah kuasanya
c. Telah meluputkan dari pada musuhnya
d. Bahkan telah meninggikan mengatasi orang-orang yang bangkit melawannya. Telah melepaskan dari orang yang melakukan kelaliman.
e. Telah mengaruniakan keselamatan yang besar kepadanya
f. Telah menunjukkan kasih setia kepadanya dan anak cucunya
Karena perbuatan-perbuatan Tuhan itulah yang menjadi alasan bagi pemazmur untuk menyanyikan syukur bagi Tuhan di antara bangsa-bangsa
dan menyanyikan mazmur bagi nama Tuhan.
Aplikasi:
Apa yang kita lakukan dan pikirkan ketika telah mencapai puncak kesuksesan?
Apakah perasaan kita ketika mengingat-ingat begitu banyaknya perbuatan Tuhan dalam hidup kita?
Apakah biasa-biasa saja….ataukah ada perasaan haru yang mendalam karena menyadari betapa besar kasih dan kesetiaan-Nya kepada kita.
Apakah kita telah dengan setia melakukan kebenaran?
Percayakah kita bahwa Tuhan berkenan dan akan memperhitungkannya? Ada anugerah khusus bagi orang-orang yang setia dan berkenan kepadaNya.
Mari kita mengingat-ingat perbuatan-perbuatan dan pertolonganNya yang ajaib dalam hidup kita… sehingga dari hati kita meluap pujian, mazmur dan ucapan syukur bagi Tuhan kita.
Mengingat-ingat perbuatan Tuhan adalah salah satu kunci dapat terus bertahan dan dapat mencapai garis akhir dengan kemenangan.